Amankan Jalur Perlintasan, PT KAI Perbarui Bantalan dan Ganti Rel

Pemasangan Bantalan dan rel kereta baru di depan Rumah Sakit Islam, Surabaya diharapkan mampu menjadi jalur yang bisa bertahan lebih lama.

Pemasangan Bantalan dan rel kereta baru di depan Rumah Sakit Islam, Surabaya diharapkan mampu menjadi jalur yang bisa bertahan lebih lama.

Surabaya, Bhirawa
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya melakukan beberapa tindakan antisipasi terhadap fasilitas yang dimilikinya. Termasuk keberadaan rel kereta dan bantalan rel yang telah lama digunakan.
Soemarsono, Humas Daop 8 Surabaya mengungkapkan, KAI memprioritaskan penggantian dua aset yang vital tersebut pada jalur-jalur yang padat. Artinya jalur tersebut merupakan jalur ekonomi antar daerah.
“ Pergantian rel kereta yang lebih dari 1 tahun yang kondisinya sudah tidak sebaik seperti dahulu dilakukan penggantian. Termasuk pula, bantalan kereta yang kondisinya juga sudah mulai tidak layak untuk dipertahankan. Jalur perlintasan yang padat mulai dari Stasiun Gubeng-Stasiun Wonokromo” jelasnya Selasa (23/12) kemarin.
Ia mengharapkan, dengan penggantian rel kereta dan bantalan kereta di harapkan perjalanan kereta dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan dari rel kereta dan bantalannya. “ Penggantian bantalan dan rel kereta memang sudah di agendakan dari Bulan Oktober 2014 kemarin, jadi pengerjaan di harapkan telah selesai pada akhir tahun 2014,” ujar mantan kepala Daop VI Yogyakarta itu.
Beberapa lokasi bantalan rel tersebut adalah area perlintasan jalan (PJL) Ngagel, PJL Nias, dan emplasemen Stasiun Wonokromo. Karena banyaknya kerjaan yang harus diselesaikan, maka diperlukan tenaga untuk penyelesaian proyek tersebut.
“ Rel yang berada di perlintasan Gubeng- Wonokromo merupakan rel dengan usia yang lama. Rel tersebut diproduksi Jepang OB Yawata pada tahun 1900-an. Bentuk rel pada waktu itu masih menggunakan pola konvensional yakni mempunyai tapak bawah dan rel yang kecil. Ada pula yang di produksi pada tahun 1960-an,” jelasnya.
Soemarsono menambahkan, memasuki awal tahun 2010 KAI sudah mulai menggunakan bantalan beton yang menggantikan bantalan kayu yang tidak bisa tahan lama. “ Jika dihitung menggunakan bantalan kayu memang lebih murah, namun penggantian bantalan kayu lebih sering dibandingkan dengan menggunakan bantalan dari beton. Tingkat ketahanan bantalan beton bisa lebih dari 5 tahun, sedangkan kayu perlu 1.5-2 tahun,” terangnya.
Rel-rel baru beberapa sudah terpasang di beberapa tempat, saat ini hanya tinggal finshing untuk bantalan yang masih dikerjakan. Rel baru tersebut memiliki nomor seri UIC54 DHH370. Setiap batang rel memiliki panjang 25 meter. Dengan baja yang masih baru, konstruksi rel tersebut diharapkan bisa bertahan lebih dari seratus tahun.  “ Rel baru tersebut diharapkan bisa menopang kinerja kereta api dalam melintas untuk seratus tahun kedepan,” katanya.
Beban transportasi dengan KA belakangan ini semakin berat. Karena itu, lintasan harus lancar saat dilewati kereta. ‘’Semoga dalam pemasangan tidak mengganggu perjalanan kereta yang dapat memperlambat jadwal tiba dan berangkat,’’ tutupnya. [wil]

Tags: