Anas-Yusuf Gandeng Netizen, Gaet Pemilih Muda

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Pasangan Calon Bupati Abdullah Azwar Anas dan Calon Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menggandeng para netizen sebagai upaya meraih simpati pemilih muda dalam Pilkada Banyuwangi, 9 Desember 2015.
Pada kegiatan itu Anas menggelar acara bertajuk “Kopdar Bareng Dahsyat” di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu. Kopdar adalah kependekan dari kopi darat (pertemuan langsung) dan Dahsyat merupakan akronim dari pasangan Anas dan Yusuf.
Kopdar Bareng Dahsyat yang digelar di Rumah Aspirasi di kawasan Baluk, Kebalenan, Banyuwangi, itu diikuti lebih dari 200 anak muda yang pendaftarannya digalang melalui SMS dan promosi di media sosial.
“Kuota peserta kopdar ini sebenarnya kami batasi maksimal 75 orang karena luas Rumah Aspirasi yang tak memungkinkan menampung banyak orang. Tapi nyatanya pendaftar terlampau banyak, sehingga terpaksa meluber hingga ke jalan,” kata tim sukses Dahsyat, Mufti Anam.
Ia menjelaskan bahwa dukungan anak-anak muda ini menjadi pelecut semangat bagi Anas bersama Yusuf untuk terus memperbaiki diri dalam melayani publik jika memang kembali dipercaya memimpin Banyuwangi lima tahun ke depan.
Abdullah Azwar Anas mengatakan, posisi anak muda semakin strategis, bukan hanya karena jumlahnya yang terus meningkat, tapi juga kemampuannya yang semakin baik dalam mewarnai pembangunan daerah.
Ia mengatakan, data menunjukkan populasi anak muda berusia 15- 39 tahun di Banyuwangi mencapai lebih dari 35 persen dari jumlah penduduk. Anak-anak muda tersebut, kata Anas, saling terhubung dalam interaksi di internet. Apalagi di Banyuwangi telah dipasang wifi di ruang-ruang publik sehingga memudahkan mereka untuk saling terkoneksi.
“Anak-anak muda muda ini tiap hari tidak bisa lepas dari gadget. Suara mereka patut didengar. Kami ingin agar potensi ini bisa didayagunakan, jadi internetan bukan cuma main media sosial, tapi juga untuk kegiatan produktif. Misalnya untuk pembelajaran dan belajar bisnis,” katanya.
Karena itu, pihaknya telah menggelar pelatihan pemasaran lewat internet dan berbagai program pendidikan, seperti kursus bahasa asing yang bahan-bahan pembelajarannya diunduh di internet. “Ke depan jika diberi amanah memimpin Banyuwangi kembali, program-program terkait literasi internet akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Anas menyebut anak-anak muda kelahiran 1980 ke atas adalah penentu wajah masa depan daerah. Generasi baru ini tumbuh berbarengan dengan revolusi teknologi, sehingga setiap aktivitasnya ditopang oleh teknologi, khususnya internet.
Mereka juga pengguna aktif media sosial. Di Indonesia jumlah pengguna internet pada akhir 2014 sudah mencapai 88,1 juta orang. Terdapat lebih dari 60 juta pengguna Facebook dan 50 juta pengguna Twitter di Indonesia.
“Dengan menggandeng anak-anak muda ini, kita ingin ada saling memberi masukan. Kami sewaktu menjabat telah memberi banyak ruang untuk program-program anak muda, seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas yang dalam empat tahun terakhir telah membiayai lebih dari 600 anak muda Banyuwangi kuliah di berbagai universitas,” kata Anas.
Anas bercerita soal kisah pertemuannya dengan seorang ibu yang mengunjungi rumahnya pada tahun lalu. Saat itu, pagi-pagi seusai shalat Idul Fitri ada ibu dari Kecamatan Glagah datang ke rumahnya.
“Ibu itu membawa segepok pisang, ingin mengucapkan terima kasih karena anaknya bisa kuliah di Universitas Jember dengan beasiswa Banyuwangi Cerdas. Kami semua terharu, dan itu menjadi pelecut semangat ke depan beasiswa untuk anak-anak muda harus terus ditingkatkan,” kata Anas.
Dia menambahkan, program untuk anak muda lainnya adalah pemasangan wifi di ruang publik, peningkatan kualitas pendidikan, pembangunan ruang-ruang publik dengan sarana olahraga dan seni-budaya, pelatihan bahasa asing gratis di desa-desa, pelatihan wirausaha untuk UMKM-UMKM dan pengusaha muda. [Mb12,ant]

Tags: