Anggota MPR RI H Sungkono: Tekanan Ekonomi Jangan Mudah Terprovokasi

Sidoarjo, Bhirawa.
Ekonomi tak stabil, dan rendahnya inflasi di tengah pandemi covid-19. Seyogyanya masyarakat jangan mudah terprovokasi oknum yang biasanya muncul di air keruh.

Anggota MPR RI, H Sungkono, dalam sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, sabtu (26/9) malam di Tanggulangin, mengingatkan warga setempat untuk rajin beribadah. Mohon pengampunan dan tetap menjaga silaturahmi.

“Hendaknya satu sama lain saling memperkokoh keyakinan agamanya. Saya yakin orang yang taat beragama tidak mudah terpancing kendati sesulit apa ekonominya,” ujarnya.

Ekonomi Indonesia lagi rapuh rapuhnya. Inflasi 3%, pertumbuhan ekonomi hanya 5%. Turun hingga 2%. padahal turun 1% saja sepadan dengan hilangnya pekerjaan 2 juta orang karena PHK.

Apakah ini akan menuju resesi atau sudah resesi, tapi jujur saja masyarakat sekarang sedang terpuruk. Pengangguran terjadi di berbagai sektor usaha.

Semua orang yang ter PHK berusaha survive dengan berjualan apa. Yang susah bukan hanya orang kota tapi juga orang desa. “Ini adalah ekonomi paling terpuruk sejak bangsa ini ada,” katanya. Ini bahkan.mengalahkan keterpurukan ekonomi di jaman orde baru.

Hari ini yang pesat adalah bisnis cafe. Tapi apa jadinya kalau orang hanya nongkrong di cafe. Tidak bekerja. Dan sedihnya lagi sumber ekonomi dan keuangan dikuasai asing. “Ayolah anak bangsa bekerja keras agar aset ekonomi jatuh ke pangkuan putra dalam negeri,” terangnya

Entah sampai kapan covid-19 berakhir. Pandemi ini.melanda dunia. Dan oknum yang memanfaatkan keadaan selalu muncul. Yang nampak melalui sosmed.

Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati hati mengelola sosmed. Mendapat info sosmed tentang adu domba, mainkan isu SARA harus dikaji isinya. Jangan sampai kejadian seperti di Kendari dan Papua yang berantem karena digerakkan lewat medsos.

Bangsa Indonesia yang besar dengan banyak suku bangsa ini digoda melalui isu ideologi, agama dan ekonomi. Ia kerap mengingat jaga kerukunan. “Bagi pemeluk Islam, jaga sholatnya jangan sampai bolong bolong,” tandasnya.

Bila sholatnya lancar maka provokasi darimanapun tidak ada gunanya. Sholat 5 waktu adalah implementasi dari sila 1 sampai 5 Pancasila. kalau sholat nya baik sama saja mengamalkan Pancasila. (hds)

Tags: