Ansor Jombang Dukung Presiden Atasi Terorisme

Ketua GP Ansor Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto (Gus Antok) dan sejumlah elemen di Jombang saat membesuk Sidik, tukang becak asal Jombang yang menjadi korban terluka aksi teror bom Surabaya, Rabu malam (16/05). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang mendukung langkah yang akan di ambil oleh Presiden RI untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang terorisme jika pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait hal tersebut tak segera selesai di DPR-RI.
Hal itu menurut Ketua GP Ansor Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto (Gus Antok) sangat perlu di lakukan agar aksi terorisme tidak terus terjadi dan terulang di negeri ini. Gus Antok mengatakan hal tersebut usai membesuk Sidik (60), warga Dusun Gudang RT 04 RW 02, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, korban terluka aksi bom Surabaya.
“Saya mendukung sekali apa yang di lakukan presiden yang akan mengeluarkan Perpu soal terorisme, jika RUU itu tidak segera selesai di bahas. Karena bila tidak ada aturan yang mengikat, maka bila ada kejahatan yang di lakukan teroris, penegak hukum susah menindaknya,” terang Gus Antok kepada wartawan, Rabu malam (16/5).
Jika hal tersebut tidak dilakukan, lanjut Gus Antok, hanya akan muncul aksi seremonial mengutuk aksi terorisme dan kurang kongkrit dalam mengatasi hal tersebut. “Akan terus seperti itu jika belum ada UU Terorisme,” tandasnya.
Ia juga menerangkan, aksi terorisme bukanlah ajaran suatu agama, karena menurutnya, agama pasti mengajarkan kebaikan dan kemanusiaan. “Di mana agama selalu mengajarkan keindahan, kebaikan, kebersamaan. Bukan membunuh dengan cara biadab seperti itu, itu bukan jihad namanya, melainkan pembunuh,” ujarnya.
Sementara itu setelah melihat kondisi Sidik, korban terluka aksi teror bom Surabaya yang keseharianya bekerja sebagai tukang becak, ia merasa sangat prihatin. “Kita sangat prihatin pada Pak Sidik, beliau murni pergi mencari sesuap nasi untuk keluarga dari Jombang ke Surabaya. Mengayuh becak untuk menghidupi keluarga, tapi malah menjadi korban bom yang di lakukan oleh teroris,” tutur Gus Antok. [rif]

Tags: