Antisipasi Tindakan Asusila, Wali Kota Kunjungi Dua Ponpes

Wali Kota Ika Puspitasari saat memberikan arahan dan wejangan kepada para santri dan Pengurus Pondok saat bersiturrohmi ke Ponpes Nurul Huda.

Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, sebagai Kota yang layak anak, Pemerintah Kota Mojokerto akan memberikan jaminan perlindungan, hak hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 4 tahun 2017 tentang Kota Layak Anak.
Menurut Ning Ita-sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, saat bersiturrohmi dengan para santri dan Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda dan Ponpes Manarul Huda Kota Kojokerto, Selasa (21/12) lalu. Guna mengantisipasi terjadinya tindakan asusila anak di bawah umur sebagaimana yang baru – baru ini muncul kembali dipermukaan.
Ning Ita menjelaskan, kedatangannya ini tak lain untuk memberikan jaminan dan hak kepada anak – anak yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di Ponpes di wilayah Kota Mojokerto. Terlebih, para santri yang memilih tinggal dan jauh dari keluarga maka sebagai Kota Layak Anak, jaminan dan hak yang diberikan kepada mereka telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kota Layak Anak.
“Maka kami akan memberikan ruang dan wadah sekaligus pengawasan bagi anak – anak di Ponpes untuk bebas mengadu, jika nantinya mereka mendapatkan perlakuan yang kurang baik. Karena itu kami meminta kepada para orang tua agar tidak usah ragu – ragu meski putra – putrinya selama ini mengenyam pendidikan di pondok,” tegas Ning Ita.
Kendati demikian, kewaspadaan para orang tua dalam memilih Ponpes juga diperlukan. Hal ini, untuk mengantisipasi sejak dini terjadinya tindak kekerasan apapun bagi anak di bawah umur. Wali Kota juga berpesan kepada para santri, selain mewaspadai tindak kekerasan dan asusila. Para santri juga diminta mawas diri dalam bergaul. Karena saat ini peredaran Narkoba banyak menyasar anak-anak di bawah umur.
“Dimana, barang haram itu diedarkan dengan dalih vitamin kepada anak – anak. Sehingga mereka mudah terkecoh dan sulit membedakan antara Narkoba dengan vitamin sungguhan. Maka diperlukan peran serta dari segala unsur masyarakat dalam menyikapi hal ini. Sehingga, mampu mewujudkan Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil makmur, sejahtera dan bermartabat,” tandas Ning Ita. [min]

Tags: