Aplikasi Berantas Tuntas SMPN 5 Masuk Lima Besar Terbaik Kemendikbud

Kepala SMPN 5 Mojokerto, Nono Purnomo SPd MPd saat menjelaskan Aplikasi Berantas Tuntas.

Mojokerto, Bhirawa
Sebuah prestasi membanggakan kembali diraih Pemkot Mojokerto. Melalui Aplikasi Berantas Tuntas. SMPN 5 Kota Mojokerto masuk lima besar terbaik dari 34 Provinsi di Indoensia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Hotel Novotel Jakarta Utara.
Menurut Kepala SMPN 5 Kota Mojokerto, Nono Purnomo SPd MPd, Kamis (2/12), selama pandemi ini seluruh dunia pendidikan berduka. Berduka dalam arti yang semula Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara langsung tidak bisa dilaksanakan, sehingga harus dilaksanakanlah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
“Ternyata PJJ menyisakan banyak masalah termasuk kedisiplinan anak dan diperparah lagi orang tua tidak mendampingi secara maksimal. Jadi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu membuat semacam keinginan hal ini bagaimana solusinya, terlebih mulai muncul banyak anak – anak yang putus pembelajaran atau learning loss,” jelasnya.
Nono menjelaskan, dari permasalahan itulah para guru maupun kepala sekolah diminta untuk menyampaikan, apakah ada best practice yang bisa dicontoh untuk kegiatan di tingkat nasional itu. Dan kebetulan SMPN 5 Kota Mojokerto mempunyai Aplikasi Berantas Tuntas yang bisa ditunjukkan pada Kemendikbud.
“Kebetulan kami mempunyai aplikasi bernama Berantas Tuntas kepanjangan dari Berita Anak Terkini di Sekolah Orang Tua Tenang, Nyaman dan Puas. Dan aplikasi ini ketika digunakan maka para siswa ketahuan posisinya berada di mana karena berbasis GPS. Fotonya juga ada secara real time, sehingga ketika siswa yang semula tidak terpantau ikut Daring apa tidak bisa ketahuan,” ungkapnya.
Masih, kata Nono, kemudian disitu juga muncul penilaian secara langsung. Di aplikasi Berantas Tuntas pun disediakan layanan konsultasi orang tua. Jadi aplikasi ini untuk meminimalkan masalah yang selama ini kan penilaiannya ada di tengah semester maupun akhir semester.
Dari situ, akhirnya presentasi video aplikasi Berantas Tuntas yang diupload ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa makalah artikel dinilai layak masuk 20 besar. Dari 20 besar itu terdiri atas 34 provinsi yang diundang di Hotel Novotel Jakarta Utara untuk diseleksi menjadi lima terbaik dari sesi presentasi dan wawancara.
“Alhamdulillah karya best practice kami yang berjudul penggunaan Aplikasi Berantas Tuntas pada PTM terbatas dan PJJ untuk menekan learning loss di SMPN 5 Kota Mojokerto masuk lima terbaik,” kata Nono dengan nada bangga.
Nono mengaku mendapat saran dari salah satu dewan juri, saat itu ada salah satu dewan juri menyampaikan seikhlas – ikhlasnya bapak, kami tahu banyak orang ikhlas dalam bidang pendidikan untuk dipergunakan karyanya, tapi lebih baik jika Aplikasi Berantas Tuntas ini di daftarkan ke HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) agar suatu saat tidak bisa diklaim orang lain
“Sampai saat ini masih kami diskusikan, aplikasi Berantas Tuntas ini kami daftarkan HAKI atau tidak. Yang jelas kami ikhlas jika aplikasi Berantas Tuntas juga digunakan oleh sekolah lain. Sampai saat ini banyak sekolah yang minta diajari, seperti dari Banyuwangi, Mojokerto, Sulawesi dan Medan,” tutupnya. [min]

Tags: