Apresiasi Kerja Guru, BPJS Gelar Pemeriksaan IVA bagi Pendidik

Nina Soekarwo memberikan motivasi kepada para guru sebelum pemeriksaan IVA

Nina Soekarwo memberikan motivasi kepada para guru sebelum pemeriksaan IVA

Surabaya, Bhirawa.
Memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2016, Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan IVA atau Papsmear bagi para pendidik.
Kegiatan ini serentak dilaksanakan pada 10 titik lokasi ( Klaten, Banda Aceh, Bandung, Palangkaraya, Balikpapan, Bandar Lampung, Palembang, Makassar, dan Ambon, red) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pemeriksaan IVA dilakukan sebagai upaya promotif preventif bagi peserta JKN-KIS dalam menekan jumlah penderita kanker serviks.
Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Jatim, Handaryo mengaku, pelayanan IVA merupakan wujud apresiasi bagi para guru di Indonesia yang telah berjasa meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. Melalui kerja sama dengan OASE Kabinet Kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan siap memberikan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh guru perempuan dan istri guru dari sekolah negeri maupun swasta, yang telah menjadi peserta JKN-KIS.
Dikatakan Handaryo, layanan pemeriksaan IVA ini bisa diperoleh secara gratis, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya. Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
“Sebagai penyelenggara program JKN-KIS yang hampir genap tiga tahun beroperasi, BPJS Kesehatan siap mengawal dan menyukseskan misi OASE dalam meminimalisir angka penderita kanker serviks di Indonesia. Terlebih, program pemeriksaan IVA/ Papsmear tersebut sejalan dengan implementasi program promotif preventif yang senantiasa digalakkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia,” kata Handaryo.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi Jatim Nina Soekarwo mengaku, di Indonesia dalam satu jam, satu orang meninggal dunia disebabkan kanker serviks. Untuk mengatasinya diperlukan kerjasama dari semua pihak dalam mengawal kasus kanker serviks. Jatim sendiri sudah menyiapakan beberapa SDM dalam mengatasi kanker serviks yaitu 1.013 Puskesmas, 97 rumah sakit swasta dengan 540 dokter, serta 2.169 orang bidan terlatih.
Perlu diketahui, OASE Kabinet Kerja merupakan sebuah perkumpulan para pendamping menteri dan unsur eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, yang memiliki serangkaian program untuk mendukung tercapainya Nawacita Presiden Jokowi. Salah satu program yang digalang adalah meningkatkan pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun 2015 – 2019. [dna]

Tags: