Setahun, Atap Gedung BLK Lamongan Jebol

Belum genap dua tahun Gedung Balai Latihan Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Lamongan sudah terlihat beberapa atap gedung yang jebol.

Belum genap dua tahun Gedung Balai Latihan Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Lamongan sudah terlihat beberapa atap gedung yang jebol.

Lamongan, Bhirawa
Belum genap dua tahun Gedung Balai Latihan Kerja Dinas  Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Lamongan sudah terlihat beberapa atap gedung yang jebol. Gedung BLK beserta sarana dan prasarananya tersebut dibangun dengan APBD Lamongan sebesar Rp 22,69 miliar pada tahun 2014. Dari data yang diperoleh menyebutkan Rinciannya, Rp 14,3 miliar untuk pembangunan gedung BLK, Rp 7,9 miliar untuk pengadaan mesin dan peralatan pelatihan serta selebihnya untuk pengadaan meubelair.
Namun, Pantauan Bhirawa di lapangan Kamis (25/2) menyebutkan, atap dua ruangan gedung BLK yang ada di lantai satu diketahui banyak yang sudah jebol. Lampu yang seharusnya menempel di atap plafon ternyata sudah tak menmpel dengan aman sebagaimana mestinya. Sehingga dapat dikhawatirkan lampu yang menempel di plafon tersebut nantinya akan jatuh ke bawah. Hal itu dikarenakan jebolnya atap Gedung lantai 1 Balai Latihan Kerja Disnaker tersebut.
Tak hanya itu, diketahui juga banyak peralatan yang ada di gedung tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Stop kontak Ac dan lampu sudah rusak kondisi fisiknya. Gedung asrama setinggi dua lantai juga terlihat kurang peerawatan.Fasilitas asrama seperti kamar mandi terlihat berserakan dan tak terurus.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Lamongan M.Kamil saat dikonfirmasi wartawan koran ini di Disnaker tidak bisa ditemui. “Beliau masih ada rapat,” ujar singkat Bambang, salah satu staff Sekretariatan.
Kemudian Bambang mengarahkan kepada PPTK proyek gedung BLK Khusnul. Namun, Khusnul juga tidak ada di kantornya dikarenakan ada kegiatan di luar Kota, tepatnya di Kota Batam. “Pak Khusnul ke Batam ada kegiatan,” kata Eko, Staaf penempatan tenaga kerja Disnaker.
Dengan diketahuinya gedung yang pembangunanya asal-asalan tersebut sangat disayangkan. Sebab pada bulan Maret 2016  nantinya akan dilaksanakan kegiatan pelatihan di Gedung BLK tersebut dan sifat pelatihan itu gratis serta bisa diikuti oleh kalangan umum warga Lamongan.
Akan tetapi gedung pelatihan yang dibangun menggunakan anggaran miliaran rupiah itu keadaan atapnya sudah jebol, sehingga dengan keadaan gedung yang memprihatinkan itu dapat mengancam keselamatan para peserta pelatihan nantinya.
Seperti diketahui Gedung utama BLK terdiri dari 2 lantai yang memiliki 4 ruang kelas, 1 ruang administrasi, 1 ruang kepala, 1 ruang instruktur dan 1 ruang pertemuan. Di setiap ruangan telah dilengkapi dengan ac, meubelair, sound system dan kamar mandi.
Sedangkan untuk bengkel kejuruan terdapat empat gedung. Ditunjang dengan gedung asrama setinggi 2 lantai yang memiliki  24 kamar, 2 ruang tamu dengan masing-masing kamar dilengkapi 2 bed, ac, almari dan kamar mandi.Hingga berita ini ditulis Kepala Disnaker Lamongan M Kamil masih belum bisa memberikan tanggapan. [mb9]

Tags: