Atlet Kelas Dunia Berlaga di YUZU Indonesia Masters

Wali Kota Malang H Sutiaji, Ketua Panpel Achmad Budiharto, Ketua Umum PBSI Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya dan para pemain saat hadir pada acara konfrensi pers di Kota Malang. [wawan triyanto]

Malang, Bhirawa
Penggemar bulu tangkis di Jatim khususnya di Kota Malang bakal dimanjakan dengan aksi 302 pemain dari 15 negara yang bersaing untuk meraih juara di ajang Super 100 YUZU Indonesia Masters 2019 yang digelar di GOR Ken Arok 1-6 Oktober.
15 Negara yang mengirimkan atletnya turun di level keenam Grade 2 rangkaian BWF World Tour itu adalah Cina, India, Iran, Jepang, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, Azerbaijan, Inggris, Kanada, Cina Taipe, Amerika Serikat, Australia dan Indonesia.
Ini merupakan yang kedua kalinya bagi Kota Malang menggelar Grade 2 level 6 BWF World Tour, sebelumnya Yonex Sunrise Indonesian Masters 2015 (01-06 Desember 2015) lalu, di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang.
Selain menjadi ajang persaingan pebulutangkis muda dari 15 negara, YUZU Indonesia Masters 2019 ini juga untuk mengumpulkan poin jelang Olimpiade XXXII 2020 Tokyo, 24 Juli-9 Agustus 2020.
Wali Kota Malang H. Sutiaji mengaku bangga karena Bumi Arema ini mendapat kepercayaan untuk menggelar event internasional. “Event seperti ini bisa memberikan efek domino baik dari segi pariwisata maupun ekonomi. Saya berharap sukses penyelenggaran dan sukses prestasi,” katanya saat hadir pada acara konfrensi persSuper 100 YUZU Indonesia Masters 2019, Senin (30/9) di Kota Malang.
Ketua Panpel Achmad Budiharto berjanji akan ‘menyulap’ GOR Ken Arok menjadi arena berkelas internasional. “Kami sudah merombak GOR Ken Arok agar para atlet nyaman bertanding, selain itu event ini kita konsep sportainment,” katanya.
Ia juga mengatakan sebelum GOR Ken Arok ditunjuk sebagai venue, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi, termasuk penyediaan lapangan yang memadai dan sesuai dengan standard BWF.
“Persyaratan itu tidak mudah, termasuk adanya gedung yang memenuhi persyaratan dengan kajian yang dilakukan oleh BWF,” kata Budiharto di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Kemudian Panpel bersama Pemkot Kota Malang pembenahan dan perbaikan di GOR Ken Arok. Sehingga, pada kunjungan kedua, pihak BWF menyetujui penggunaan lokasi tersebut untuk turnamen berkelas internasional. “Pengawas BWF yang datang, mereka terkejut, dan menyatakan bahwa GOR Ken Arok kondisinya cukup bagus, meski awalnya sempat diragukan,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama Ketua Umum PBSI Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya mengatakan event ini diharapkan menjadi ajang pembinaan khususnya pemain Jatim.
“Ini diharapkan bisa membawa efek domino yang bagus untuk pembinaan atlet-atlet Jatim utamanya, dan Malang pada khususnya,” ujarnya. wwn
Pemain Indonesia yang mengikuti turnamen itu di antaranya adalah juara Korea Open 2019, pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, serta pasangan ganda putri Rizki Amelia Pradipta dan Della Destiara Haris. “Kami berharap ini bisa menjadi sajian menarik, karena ada perebutan poin untuk menuju Olimpiade Tokyo 2020 yang dikejar pemain dunia,” katanya. [wwn.mut]

Tags: