Awasi Layanan Vaksin Rumah Sakit Swasta Buruk

3-Grafik1Surabaya, Bhirawa
Layanan vaksinasi di rumah sakit swasta ternayat masih buruk. Menurut data Dinkes jatim, kualitas vaksin maupun  layanan vaksinasi pada pasien di rumah sakit swasta masih lebih baik di Puskesmas.
Atas buruknya vaskin di rumah sakit swasta ini Dinkes Jatim mengambil sikap dengan memberikan teguran kepada rumah sakit yang memiliki vaksin tidak berkualitas.  ”Kita akan memberikan teguran baik tertulis ataupun lisan kepada rumah sakit yang memiliki vaskin tidak berkualitas,” tegas Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono mengatakan, mengacu pada hasil penelitian Dinkes Jatim dengan sampel 100 rumah sakit swasta dan 100 Puskesmas di Jatim, menyebut  vaksin rumah sakit swasta kualitasnya lebih buruk daripada vaksin milik Puskemas.
Dari hasil  evaluasi, aspek pengelolaan vaksin Puskemas jauh lebih baik dari rumah sakit swasta. Aspek tersebut meliputi: pengetahuan petugas tentang pengelolaan vaksin, teknik penyimpanan vaksin, perilaku petugas dalam pelayanan, pencatan dan pelaporan program,  ketersedian lemari es sesuai stradart.
”Rata-rata dari hasil evaluasi Dinkes, pengelolaan dan lemari es yang dimiliki Puskesmas jauh lebih baik dari rumah sakit sawsta,” ucapnya.
Menurutnya, ada beberapa aturan yang harus dilakukan agar kualitas vaksin tetap berkulitas, diantaranya adalah mengatur suhu di setiap ruang atau blok dalam lemari es agar tetap stabil dan sesuai dengan suhu temperatur yang diharapkan.
Tidak semua jenis vaksin yang disimpan di lemari es suhu dan temperaturnya harus sama. Ada vaksin yang membutuhkan suhu atau tempertur dingin dan beku serta ada vaksin yang membutuhkan suhu dan temperatur normal. Setiap vaksin memiliki kebutuhan suhu dan temperatur yang berbeda, tergantung dari jenis vaksin.
”Sebagian besar rumah sakit swasta tidak memiliki lemari es yang layak untuk meyimpan vaksin. Padahal lemari es yang terstandart,” terangnya.
Lebih lanjut Harsono menyatakan, sebagai pelayanan masyarakat, rumah sakit swasta dan negeri harus mengedepankan kualitas kepada pasien. Dengan tanggung jawab besar yang diemban rumah sakit diharapkan kualitas dan mutu layanan terus ditingkatkan.
”Tahun depan kita akan menghadapi MEA, jika kulaitas dan mutu pelayanan tidak ditingkatkan maka rumah sakit lokal akan tertinggal,” ucapnya.
Menanggapi pernyataan di atas, salah satu warga Surabaya, Anjasari mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang lamban mengatasi buruknya vaksin swasta. Vaksin yang seharsusnya berguna bagi anak tidak memberikan manfaat  lantara vaskin tersebut sudah mati. ”Saya kira vaksin di rumah sakit swasta lebih baik karena harga vaksinnya lebih mahal dari Puskesmas,” geramnya. [dna]

Tags: