Bagi-bagi 988 Beasiswa Prestasi untuk Siswa SD-SMP

Walikota Rukmini saat menyerahkan beasiswa prestasi kepada para siswa.

Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 988 siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTs di Kota Probolinggo menerima beasiswa prestasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Beasiswa prestasi akademik dan non akademik senilai Rp. 700.900.000 diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Rukmini.
Kepala Disdikpora Kota Probolinggo Maskur menuturkan, pelaksanaan bakat, minat dan kreatifitas para siswa tujuannya untuk memotivasi dan memberikan penghargaan. “Kedepan diharapkan lebih banyak anak-anak yang berprestasi, berkarakter dan kompeten,” tutur dia, , Senin (18/12).
Selain beasiswa, Disdikpora juga mendistribusikan sejumlah bantuan sarana prasarana untuk sekolah. Di antaranya, 883 unit perangkat komputer, 37 unit komputer server, 800 stel meja kursi, 20 unit komputer UNBK untuk PKBM Hidayah.
Untuk sekolah digital, diberikan perangkat berupa personal computer (PC) dan LCD proyektor sebanyak 30 unit. finger print sejumlah 40 unit. Penambahan komputer sebanyak 69 unit untuk 30 lembaga TK, SD, SMP inklusi, negeri maupun swasta. PC sejumlah 23 unit untuk lembaga kursus dan taman baca masyarakat (TBM). Tablet sebanyak 250 unit untuk siswa ABK.
Sedangkan peralatan olahraga, diserahkan bola sebanyak 525 buah bagi 105 lembaga SD/SMP negeri. Diserahkan pula pakaian tari sebanyak 950 set untuk 95 SD negeri. Termasuk peralatan kenong tellok sebanyak 18 set untuk 18 lembaga SD dan SMP negeri. Gamelan sebanyak 2 set untuk 2 lembaga SMP negeri. Alat permainan edukatif (APE) sebanyak 55 set untuk 55 lembaga, ujarnya.
Wali Kota Probolinggo Rukmini mengapresiasi para pelajar berprestasi itu. “Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah bagi kebutuhan sekolah. Misalnya, tahun lalu pelaksanaan UNBK pernah di shif, kali ini tidak perlu bergantian. Masing-masing anak sudah pegang 1 komputer untuk ujian mendatang,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan dukungan semacam ini, mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Probolinggo. “Seni budaya juga harus hidup, hingga ada program bantuan berupa pakaian tari di sekolah. Saya minta jumlah anak cerdas dan berprestasi terus bertambah baik itu akademik maupun non akademik,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rukmini juga menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) sebanyak 60 lembaga. Meliputi, 25 lembaga SD/MI, SMP/MTs swasta penerima bosda. 31 lembaga penerima BPPDGS Madin, 4 lembaga biaya operasional PAUD.
Lebih lanjut Rukmini, mulai tahun 2018, sekolah digital akan diterapkan di 10 SMP Negeri di Kota Probolinggo, dipastikan pihaknya tidak akan mengabaikan peran guru. Namun tidak semua kegiatan di sekolah akan digitalkan. Terutama dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Peran guru tetap dibutuhkan.
“Intinya, penerapan sekolah digital tidak mengabaikan peran guru. Teknologi yang digunakan hanya menjadi alat. Sedangkan penyampaian materi tetap dilakukan guru,” jelasnya.
Karena itu menurutnya, Disdikpora tidak serta merta mengabaikan peran guru dengan penerapan sekolah digital ini. “Interaksi antara guru dan murid itu sangat penting. Jadi, meski kegiatan belajar mengajar bisa menggunakan video, penyampaian materi tetap dilakukan guru,” lanjutnya.
Bahkan, jika ada kegiatan belajar mengajar yang membutuhkan peralatan manual, seperti kertas dan pensil, itu tetap bisa dilakukan. “Artinya, tidak perlu dipaksakan untuk dikerjakan secara digital,” paparnya.
Dimulai dengan penerapan absensi siswa, sebagian kegiatan pembelajaran dan UNBK 2017. Bahkan, anggaran Rp 7 Miliar lebih untuk pembelian komputer dan server bagi 10 SMP negeri di tahun ini, tidak hanya digunakan untuk pelaksanaan UNBK 2018. Namun, juga untuk mendukung penerapan sekolah digital, tambahnya. [wap]

Tags: