Balita Gizi Buruk dan Kematian Bayi di Nganjuk Turun Drastis

10-adv abibah nganjuk balita gizi buruk risNganjuk, Bhirawa
Bertempat di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Program Gerakan Pengentasan Gizi Buruk (Gentasibu) dan Program Gerakan Pendampingan Ibu Hamil dan Bayi Risiko Tinggi (Gerdaristi) melakukan evaluasi kinerjanya pada 2014, Kamis (18/12).  Sekitar 300 kader Gentasibu hadir pada acara tersebut. Evaluasi tersebut dilakukan langsung oleh pemrakarsa Gentasibu Dra Hj Ita Taufiqurrahman yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk bersama Tim Gentasibu Kabupaten Nganjuk.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wahid Badrus MPdl menyampaikan bahwa, Gentasibu merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengentaskan gizi buruk (berat badan sangat kurang). Program yang menitikberatkan pada kebersamaan seluruh komponen masyarakat ini mulai dicanangkan pada 3 juni 2009. “Memasuki tahun kelima ini diharapkan Gentasibu sudah memenuhi target dan sasarannya dalam upaya melakukan pengentasan gizi buruk,” papar Wakil Bupati Nganjuk dalam sambutannya.
Namun demikian masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Dengan dilakukan evaluasi seperti ini Gentasibu diharapkan mampu menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan mampu dijadikan pijakan ke depan agar lebih baik lagi untuk menopang pembangunan di Nganjuk. “Seperti halnya dalam menangani balita gizi buruk, para kader memerlukan rasa kepedulian, ketelatenan, kehati-hatian dan kerjasama dengan orangtua balita dan tim gizi dari kabupaten” ujar Wabup.
Dijelaskan pula, Kabupaten Nganjuk dinilai berhasil menurunkan secara signifikan jumlah balita yang mengalami gizi buruk  pasca diterapkannya Gentasibu yang digagas oleh istri Bupati Nganjuk. Kesuksesan Gentasibu menjadikannya sebagai ikon Nganjuk, dan telah mendapat beberapa pengakuan dan penghargaan. “Program Gentasibu tingkat keberhasilannya sudah mencapai 90% lebih, artinya benar-benar ada keseriusan” tegas Wabup di Pendopo Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, Ketua  Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk Dra Hj Ita Taufiqurrahman Ak, MSi, menjelaskan bahwa PKK Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kasus gizi buruk dan penurunan angka kematian Ibu dan bayi, salah satunya melalui Program Gerdaristi. “Dengan pendekatan program ini, maka secara tidak langsung kita juga akan menekan angka kematian ibu dan bayi sebagai bentuk investasi masa depan masyarakat Nganjuk menuju yang lebih baik,” lanjut istri Bupati Taufiqurrahman.
Menurut Ita taufiqurrahman, adapun yang melatarbelakangi Program Gerdaristi adalah Angka Kematian Ibu (Aki) di Kabupaten Nganjuk menempati urutan ke empat tertinggi di seluruh Jawa Timur dengan angka pada 2012 sebesar 151,92 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menempati urutan pertama dengan angka sebesar 17,62 per 1.000 kelahiran hidup.
Masih menurut Ita Taufiqurrahman, tujuan Program Gentasibu dan Gerdaristi adalah terealisasinya payung hukum dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi dan terealisasinya pemenuhan sarana dan prasarana yang mamadai seperti dokter spesialis kandungan dan dokter umum maupun paramedis atau bidan desa. Dalam kesempatan yang sama diberikan pula penghargaan kepada Siti Mujatiroh, Supriatin, Sunarti, Fitri dan Warsiati sebagai lima Kader Gentasibu terbaik Kabupaten Nganjuk. [adv]

Keterangan Foto : Hj Nur Abibah, istri Wakil Bupati Nganjuk sebagai Pembina Program Gentasibu dan Gerdaristi menyerahkan penghargaan kepada kader-kader Gentasibu terbaik. [ristika/bhirawa]

Tags: