Bandara Trunojoyo Belum Siap, Penerbangan Komersil Batal

PT Trigana Air memanfaatkan Bandara Trunojoyo menggunakan pesawat jenis yakni ATR 72 dengan kapasitas penumpang 60 orang. Penggunaan pesawat tersebut disesuaikan dengan panjang runway bandara 1.160 meter.

PT Trigana Air memanfaatkan Bandara Trunojoyo menggunakan pesawat jenis yakni ATR 72 dengan kapasitas penumpang 60 orang. Penggunaan pesawat tersebut disesuaikan dengan panjang runway bandara 1.160 meter.

Sumenep, Bhirawa
Rencana penerbangan komersil perdana Trigana Air dari Bandara Trunojoyo Sumenep yang dijadwalkan pada 18 Agustus mendatang, dipastikan gagal. Hingga saat ini persiapan Bandara Trunojoyo belum matang.
Kepala Dinas Perhubungan Sumenep Moh Fadillah mengatakan, penerbangan perdana komersil Bandara Trunojoyo Sumenep pada 18 Agustus terpaksa harus ditunda dengan alasan masih proses persiapan teknis, salah satunya penyempurnaan fasilitas bandara.
“Penerbangan Trigana Air di Bandara Trunojoyo Sumenep yang direncanakan pada 18 Agustus ini terpaksa harus ditunda karena masih ada kesiapan yang perlu disempurnakan, seperti fasilitas bandara,” kata Fadillah kepada wartawan, Kamis (14/8).
Meski dilakukan penundaan penerbangan secara komersil, tapi pihaknya  belum menyebutkan sampai kapan bandara milik Pemkab Sumenep ini diberlakukan komersil, sebab hingga saat ini masih proses pekerjaan penyempurnaan landasan pacu. “Kami kan menjaga keselamatan penumpang juga, makanya kami terus melakukan peningkatan fasilitas bandara. Kalau bisa bulan ini, kami langsung laksanakan,” tuturnya.
Fadillah menginginkan, penerbangan komersil ini tidak berhenti dipertengahan jalan, melainkan berlangsung sesuai harapan. Untuk itu sebelum di komersilkan pihaknya mengaku akan menyempurnakan fasilitas keselamatan penerbangan termasuk penumpang. “Kami menginginkan saat penerbangan komersil dimulai, bisa berjalan lancar, tidak berhenti di pertengahan jalan, makanya kami lakukan persiapan secara matang,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkab Sumenep menyiapkan berbagai kegiatan dalam penerbangan komersil perdana pada 18 Agustus ini, salah satunya Gubernur Jawa Timur H Soekarwo dan dari pihak Kementerian Perhubungan dijadwalkan ikut dalam penerbangan perdana dari Surabaya-Sumenep. Penerbangan komersil di Bandara Trunojoyo Sumenep ini membuka rute Sumenep-Surabaya, Sumenep-Malang dan Sumenep-Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
Batalnya rencana penerbangan perdana pesawat komersil Trigana Air di Bandara Trunojoyo Sumenep ini mengejutkan banyak pihak, termasuk kalangan legislatif. Badrul Aini, anggota DPRD Sumenep mengaku kecewa dengan rencana penundaan penerbangan perdana, karena undangan sudah disebar.
“Undangan sudah disebar, bahkan pemberitahuan melalui media, dan baleho serta spanduk, perihal rencana penerbangan perdana itu. Ketika ini gagal, pasti kita semua kecewa,” terang anggota legislatif asal Partai Bulan Bintang ini.
Hingga saat ini sejumlah pekerja terus mengebut penyelesaian landasan pacu Bandara Trunojoyo. Sejumlah material untuk penyempurnaan landasan pacu dan sejumlah fasilitas lainnya terus berdatangan. Mereka bekerja siang malam untuk segera menyelesaikan penyempurnaan landasan pacu untuk memenuhi tuntutan segera ada penerbangan komersil. [sul]

Tags: