Bangun Kepedulian Lewat Aksi Donor Darah

Dua pelajar sedang melakukan konsultasi dengan pihak PMI untuk melakukan donor darah.

Surabaya, Bhirawa
Doroh darah belum terlalu populer di kalangan remaja. Khususnya bagi mereka yang berusia 17 hingga 20 tahun. Menurut Data Palang Merah Indonesia (PMI), kalangan pelajar masih sangat sedikit dalam berkontribusi untuk mendonorkan darahnya.
Hal itu ditangkap para siswa di SMA Muhammadiyah X (SMAMX) Surabaya sebagai tantangan. Para siswa pun berinisiatif mengadakan bakti sosial dengan tema Darah muda ; Gak Donor, Gak Mbois, di ruang Multifunction BG Junction Mall, Selasa (20/2).
Kegiatan donor darah yang dimotori oleh komunitas kesehatan SMAMX merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap minimnya tingkat kesadaran pelajar untuk mendonor. “Sengaja kami mengadakan kegiatan ini, mengingat kawan-kawan seangkatan kami (pelajar), masih minim kesadaran berbagi” ujar Ketua Panitia, Larasati.
Dengan diadakannya kegiatan sosial tersebut, lanjut Larasati, pihaknya ingin menggiatkan keinginan berbagi pada sesama (dalam konteks ini donor darah). Meskipun demikian, ia tidak mengelak jika berbagai faktor seringkali menjadi kendala bagi pelajar atau pegunjung lainnya dalam mendonorkan darahnya, seperti takut jarum suntik, takut darah, faktor kesehatan, batasan usia dan efek obat-obatan.
“Ada beberapa faktor pendonor yang tidak diperbolehkan mendonorkan darah pada akhirnya memberikan darahnya” terangnya.
Siswi kelas XI SMAM X ini, menambahkan untuk menangani masalah tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tenaga medis dari PMI. Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut menjadi ajang bagi pihaknya untuk mengajak dan berupaya menumbuhkan minat kalangan muda dan pelajar dalam mendonorkan darahnya. “Tergabung dalam komunitas kesehatan, membawa kami untuk mengajak masyarakat terutama kalangan kami untuk melakukan hal yang positif, seperti donor darah” tuturnya.
Selain melakukan penggalangan donor darah, komunitas kesehatan SMAMX juga melakukan sesi mini-talkshow yang dibawakan oleh komunitas Blood4Life. Mereka menilai, kegiatan mini-talkshow penting disampaikan sebagai tambahan wawasan bagi pelajar untuk mengetahui mengenai darah resus-negatif. Sebab, masih banyak masyarakat umum yang mengetahui kondisi tersebut. “Anak-anak perlu mengetahui darah resus-negatif. Karena ini yang sering tidak kita ketahui dilingkungan kita” Ucap pemateri mini-talkshow, Hamaidah .
Darah resus negatif, jelasnya merupakan sebuah kondisi darah yang langkah dan dibutuhkan pengetahuan yang cukup bagi pemilik ataupun keluarga di sekitarnya. Mengingat, kondisi spesifik darah jika dibutuhkan tentunya amat sangat susah untuk didapatkan.
Sebelumnya, kegiatan sosial donor darah yang di galang oleh komunitas kesehatan SMAMX Surabaya yang bekerjsama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya dan Blood4Life Surabaya sudah dilakukan pada hari senin (19/2) di lingkungan sekolahnya. Hingga sore kemarin, pihak PMI sudah mengumpulkan 10 kantong lebih darah. “Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi anak-anak kami, di kali pertama membuat kegiatan bakti sosial” Imbuh Kepala Sekolah SMAMx Sudarusman. [ina]

Tags: