Banjir Jombok di Kabupaten Jombang Surut, Dapur Umum Diperpanjang Satu Hari

Kadinsos Kabupaten Jombang, Hari Purnomo saat diwawancarai, Jumat sore (15/01). (arif yulianto/bhirawa)

Jombang, Bhirawa
Banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, selama 15 hari akhirnya surut dan jalan mulai mengering, jumat (15/01). Pantauan di lokasi, jalan raya yang berada di daerah tersebut yang biasanya ditutup akibat tergenang banjir, sudah bisa dilewati kendaraan, baik kendaraan roda 4 maupun roda 2.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Jombang, Hari Purnomo menjelaskan, banjir yang terjadi berangsur surut. Untuk dapur umum, Hari Purnomo menjelaskan, masih akan diperpanjang selama 1 hari ke depan.

“Untuk dapur umum nantinya kita akan perpanjang 1 hari dikarenakan kondisional cuaca, rencananya 1 hari lagi kita tambah meskipun banjir ini sudah surut,” kata Hari Purnomo, Jumat sore (15/05) ketika diwawancarai di Dam Sipon.

Sehingga dapur umum itu sendiri masih membantu kebutuhan warga korban banjir meskipun air sudah surut. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan yang dilakukan Dinsos Kabupaten Jombang dan serta permintaan dari Camat Kesamben.

Sementara dikatakannya, untuk kebutuhan air bersih telah dicukupi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang.

Dijelaskannya, jumlah nasi bungkus yang disiapkan pada 1 hari setelah banjir surut sejumlah 950 bungkus untuk setiap waktu makan. Meski begitu, sambung Hari Purnomo, penambahan 1 hari untuk ‘supporting’ korban banjir ini, juga akan disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Kondisi jalan raya Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang yang tampak sudah kering karena banjir sudah surut, Jumat sore (15/01).

“Dengan melihat situasi dan kondisi cuaca, kalau cuaca masih dimungkinkan hujan deras, dan ada pertimbangan dari teman-teman lain, juga bisa dipertimbangkan lagi,” jelasnya.

Hari Purnomo menerangkan, untuk personil yang berada di Dapur Umum Tagana ada 36 orang, terbagi menjadi 2 shift, untuk satu shift terdiri dari 18 orang.

“Selain itu, juga dibantu dari pendamping PKH, desa, dan BPBD Jombang,” tutup Hari Purnomo.(rif)

Tags: