Bantaran Bengawan Solo Longsor, Masjid-dan Taman Pendidikan Rusak

Rumah yang berada di bantaran Bengawan Solo terdampak Longsor.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Longsor terjadi di bantaran Bengawan Solo Kabupaten Lamongan.Tepatnya di dua dusun , Desa Plangwot Kecamatan Laren Lamongan. Dua dusun yabg terdampak longsor itu antara lain Dusun Plangwot dan Dusun Kalimondo.
Akibatnya, sejumlah yang berada di bibir Bengawan Solo tersebut mengalami kesusakan, bahkan sejumlah rumah juga nyaris roboh seiring longsornya lahan rumah.
Menurut, salah seorang warga, Samolan, sebagain rumah yang rusak tersebut terpaksa diroboh karena jika dibiarkan akan menimpah penghuninya mengingat rumahnya sudah miring dan membahayakan.
“Longsor ini terjadi secara berlahan-lahan, tapi tanah terus longsor sehingga rumah diatasnya turun, rusak” kata Samolan, Rabu (2/10) siang.
Samolan memperkirakan amblesnya tanah atau longsornya tepian Bengawan Solo ini disebabkan surutnya air sedangkan karena struktur tanahnya adalah berpasir, sehingga ambles .
“Kini warga resah karena dikhawatir kan longsor terus berlanjut sehingga belasan rumah yang berada di bantaran turut terancam ambles karena retakan yang terjadi bersifat segaris” ungkap Samolan.
Kini Samolan dan warga Dusun Plangwong yang berada di bibir Bengawan Solo berharap agar Pemkan mencarikan solusi agar dilakukan relokasi ke tempat lain, mengingat hampir setiap tahun terjadi longsor.
Sementara itu di Dusun Kalimondo Desa Plangwot, longsor juga menyebabkan 3 bangunan, yakni masjid dan Taman Pendidikan Al Qur’an serta rumah milik Bagus yang sudah ambles sebagian.
Retakan yang terjadi di Kalimondo terbagi menjadi 4 retakan yang berawal dari bibir sungai Bengawan solo sampai dengan kepemukiman yang berjarak sekitar 50 meter dengan panjang retakan sekitar 100 meter.
Hal tersebut menambah catatan untuk kedua kalinya, pertama bantaran Bengawan Solo yang longsor juga terjadi di Dusun Gendong Laren, bahkan kondisi tersebut membuat warga kawatir.
“Kondisi ini juga mengakibatkan beberapa warga tidak lagi mendiami rumahnya. Mereka lebih memilih mengungsi ke tempat sanak keluarga untuk menghindari bencana longsor” kata Kepala Dusun Gendong, Desa Plangwot, Muntolib.
Muntolib menerangkan, sebelum terjadi longsoran pada 2 tahun yang lalu, masyarakat juga pernah dijanjikan untuk sesegera direlokasi rumahnya yang terdampak.
“Tapi sampai saat ini hal itu belum terealisasi. Sebenarnya warga senang direlokasi mengingat longsor dipastikan akan terus terjadi mengingat sebentar lagi akan tiba musim penghujan” paparnya.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Lamongan, M. Muslimin, saat itu menyebutkan ada sebagian masyarakat yang merelokasi rumahnya dan tinggal sementara di rumah sanak famili terdekatnya.
“Memang kejadian beberapa waktu lalu tidak ada korban jiwa, namun kami berharap, warga meningkatkan kewaspadaan” pungkas Muslimin saat itu. [aha]

Tags: