Sukatno SSn MM.
Sukatno SSn MM
Menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dituntut memiliki tenaga ekstra.
“Banyak aktivitas yang harus dijalani bahkan agenda yang tidak terduga,” kata Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur
Sukatno SSn MM.
Menurut pejabat kelahiran Trenggalek ini, dirinya selalu berusaha menjaga stamina tubuhnya agar segala aktivitas bisa dijalani dengan terlaksana dengan baik. Ketika ditanya resepnya agar memiliki stamina yang selalu bugar, Sukatno mengaku melakukan olahraga pernafasan dengan cara bermeditasi. Meskipun, dirinya tidak melakukan dengan jadwal yang rutin.
Dalam beberapa kegiatan misalkan saja di Gelar Seni Budaya Jawa Timur yang merupakan program rutin UPT Taman Budaya Jawa Timur. Saat pertunjukan baik ketoprak, ludruk, hingga menari, Sukatno masih seringkali diminta untuk naik panggung.
“Selain bermeditasi memang saya mempunyai dasar ilmu beladiri. Saat itu dimulai sejak mengikuti pendidikan di sekolah pendidikan guru (SPG). Terbukti kalau saat ini, tinju dan kuda-kuda saya masih kuat, apalagi dipergunakan untuk menari,” turutnya saat ditemui di kantornya.
Sedikit bercerita, Sukatno mengaku, kalau meskipun memiliki dasar beladiri, namun sebenarnya tidak suka berkelahi.
“Dulu ilmu saya dapatkan dari karate dan awalnya itu memang dipakai untuk menjaga staminanya saja. Kecuali berkelahi untuk menempuh ujian mencapai tiingkatan lebih lanjut. Jika ada yang menantang berkelahi, ya saya memilih mundur dan tak meladeninya,” ujarnya.
Kemampuan menarinya, diakui juga oleh Sukatno, kalau dirinya memiliki pengetahuan dasar-dasar menari sejak semasa kuliah dulu.
“Memang dari awal itu, saya suka sekali akan budaya Jawa, apalagi ditambah ilmu teori di perkuliahan semakin mematangkannya ilmu saya itu,” akunya yang pernah menjabat sebagai Kepala Anjungan Jawa Timur TMII Jakarta.
Hingga kini, Sukatno masih terus akan menyukai dunia menari dan menyanyikan gending jawa. “Februari lalu, saya masih bisa menari tarian remo diatas panggung. selain itu, juga nembang di acara wayang kulit juga terkadang saya lakukan,” ujarnya. [rac]
