Banyak Pecandu Narkoba di Sidoarjo Tertular HIV

28-foto-penasun di sidoarjo-ali-1Sidoarjo, Bhirawa
Penderita HIV/AIDS di Sidoarjo banyak berasal dari pengguna Narkoba dengan jarum suntik (Penasun). Dari pemetaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sidoarjo tahun 2012, jumlah penasun ada 239 orang.
Menurut Sekretaris KPA Sidoarjo, Hariadi Purwantoro, termasuk dalam kelompok resiko tinggi. Karena dengan memakai jarum suntik, ketika mereka bertukar jarum, maka bisa terjadi penularan penyakit bila para Penasun itu mengidap HIV/AIDS.
Namun tahun 2014 ini, diperkirakan Hariadi, jumlah Penasun itu dimungkinkan menurun. Menurutnya, ada Penasun yang telah meninggal dunia karena HIV/AIDS ataupun telah pindah dari Sidoarjo. ”Para penasun ini meninggal dunia selain karena kena HIV/AIDS, juga karena overdosis,” ujar Hariadi.
Disampaikan Hariadi, sampai Desember 2013 lalu, jumlah penderita kasus HIV/AIDS di Sidoarjo ada 1079 kasus. Penularannya selain karena lewat penggunaan Narkoba jarum suntik (Penasun) juga karena sebab lain.
Dari pemetaan KPA Sidoarjo, para penasun ini masih terpantau di beberapa kecamatan saja. Misalnya di Sidoarjo kota, Waru, Candi dan Jabon. Pemetaan terakhir juga ada di Kec Taman dan Sukodono. Jumlah Penasun di Sidoarjo bisa dimungkinkan ibarat seperti gunung es. Bisa jadi juga terjadi di kecamatan lain, hanya saja belum terungkap.
Para penasun ini, kata Hariadi, sulit dihilangkan kebiasaannya. Sebab bila hentikan mereka bisa sakaw. Maka KPA Sidoarjo, mengajak bertemu mereka tiap tiga bulan sekali, untuk cari solusi menghilangkan kecanduan dengan jarum suntik itu dengan gantikan cara lain yang legal. Misalnya dengan pakai suboxon dan metadon. [ali]

Keterangan Foto : KPA Sidoarjo mengumpulkan pengguna Narkoba jarum suntik (Penasun) di daerah ini, sharing untuk mencari solusi hentikan kebiasaan mereka itu. [alikusyanto/bhirawa]

Tags: