dr Makhyan Jibril
Upaya massif yang dilakukan untuk menurunkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan mulai menunjukkan keberhasilan. Hal tersebut ditunjukkan dengan berubahnya status zona merah di Kabupaten Bangkalan menjadi zona oranye. Penurunan status juga terjadi di Kabupaten Ngawi dan Ponorogo yang semula juga tercatat sebagai zona merah.
Kendati demikian, tren peningkatan kasus aktif Covid-19 harus tetap diwaspadai. Sebab, status zona merah tersebut kini bergeser ke Banyuwangi, Bondowoso dan Kota Madiun. Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemprov Jatim dr Makhyan Jibril menerangkan, tren kasus di Bangkalan, Ngawi dan Ponorogo mulai menurun. Sehingga ketika ada penurunan, otomatis juga diikuti penurunan status zonasi.
Hal ini dikarenakan kontribusi PPKM mikro yang dilakukan maupun tracing berbasis zona kecamatan di ketiga daerah tersebut. “Selain itu, dalam kabupaten kota telah didirikan rumah sakit lapangan dan ekspansi bed secara besar-besaran untuk melayani Covid-19,” tutur dr Jibril dihubungi, Rabu (30/6).
Kewaspadaan kini tetap harus ditingkatkan, sebab menurut Jibril, tren peningkatan kasus itu bergeser ke daerah lain. Yakni, Banyuwangi, Bondowoso dan Kota Madiun. Kenaikannya meningkat dua kali lipat dari minggu-minggu sebelumnya atau puncak kasus, sehingga membuat kabupaten/kota berubah menjadi merah. “Selanjutnya intervensi yang lebih detail akan dilakukan di zona-zona merah tersebut,” ujar dia.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim per tanggal 29 Juni, kasus aktif di Bangkalan kini mencapai 1.016 kasus, Ngawi 100 kasus dan Ponorogo 149 kasus. Sementara peningkatan yang terjadi di Banyuwangi mencatatkan kasus aktif menjadi 488 kasus, Bondowoso 278 kasus dan Kota Madiun 224 kasus.
Sementara data perkembangan kasus Covid di Jatim saat ini telah mencapai 171.830 kasus dengan penambahan kasus dalam satu hari sebanyak 1.065 kasus. Total kasus aktif mencapai 8.379 kasus dan terkonfirmasi meninggal sebanyak 12.419 orang.
Sementara itu, Satgas Covid-19 Jatim juga mencatat sejumlah daerah yang Bed Occupancy Rate (BOR) telah masuk zona merah. Ada sejumlah daerah dengan BOR yang telah berada di atas 80 persen antara lain, Sidoarjo (97,38%), Kabupaten Mojokerto (93,45 %), Sampang (92,77%), Surabaya (92,35%) dan Magetan (88,55%). Selain itu, Kota Mojokerto (86,31%), Kota Malang (84,30%), Kabupaten Pasuruan (83,95%), Bojonegoro (83,49%), Jember (80,89%), Ponorogo (80,53%).
“Jadi BOR yang telah di atas 80 persen masuk dalam status zonasi merah. Sedangkan BOR dengan keterisian mencapai 60 – 80 persen masuk zona oranye/ kuning dan di bawah 60 persen masuk zona hijau,”ujar Jibril. [tam]
