Belasan Eks Gafatar Dipulangkan ke Kab.Malang

Bus milik Pemkab Malang (kanan) disiapkan untuk mengangkut mantan anggota Gafatar asal Kab Malang

Bus milik Pemkab Malang (kanan) disiapkan untuk mengangkut mantan anggota Gafatar asal Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Malang sebanyak belasan orang segera dipulangkan ke desanya masing-masing. Mereka bagian dari 315 orang bekas anggota Gafatar yang dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Dan kini ditampung sementara di Asrama Transito, milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang Choirul Fathoni, Senin (25/1), saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan, jumlah warga Kabupaten Malang yang menjadi anggota Gafatar belum bisa dipastikan jumlahnya, namun kemungkinan sebanyak 11, 14, dan 15 orang. Mereka berasal dari Desa Kromengan dan Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, serta Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran.
“Untuk jumlah pastinya, saat ini kami sedang mengikuti rapat koordinasi di Surabaya  bersama instansi terkait. Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga telah menyiapkan armada bus untuk mengangkut mantan anggota Gafatar, pulang ke rumahnya di wilayah Kabupaten Malang,” terangnya.
Menurut Fathoni, pemulangan harus direncanakan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan polemik baru di desa asalnya. Dan nantinya Bakesbangpol bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunitas Intelijen Daerah (KID), Kementerian Agama (Kemanag), Dinas Sosial (Dinsos), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akan mengadakan rapat koordinasi untuk mengurus keberadaan para bekas anggota Gafatar tersebut.
Sementara, lanjut dia, teknis kepulangannya ke Kabupaten Malang itu sepenuhnya kewenangan Dinsos. Sehingga Dinsos akan menyiapkan akomodasi hingga mereka sampai ke daerahnya asalnya masing-masing.
“Meski kepulangan mantan Gafatar menjadi kewenangan Dinsos. Namun, instansi yang lainnya juga membantu dalam berbagai hal, agar mereka bisa diterima oleh warga disekitar rumah mantan anggota Gafatar tersebut,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang  Suparno mengatakan, di desanya ada lima orang mantan anggota Gafatar. Mereka berasal dari Dusun Krajan, dan  dia meninggalkan desanya sejak dua tahun silam.
“Yang saat itu mereka pergi diam-diam. Sekarang di rumah mereka hanya ada ibu dari keluarga mantan anggota Gafatar yang ditemani seorang anaknya. Dan sejauh ini kondisi masyarakat kami tetap kondusif,” jelas dia.  [cyn]

Tags: