Berbagi Ala SD Muhammadiyah 18 di Bulan Ramadan

Salah satu penerima bingkisan dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya menerima tantangan membaca Alquran di hadapan peserta, Kamis (8/6). [
adit hananta utama]

Latih Kepekaan Siswa Lewat Bingkisan Sosial
Kota Surabaya, Bhirawa
Pendidikan bukan hanya soal ilmu pengetahuan dan keterampilan. Lebih dari itu, sikap dan kepekaan terhadap lingkungan menjadi bagian penting dalam pembelajaran di sekolah. Hal itulah yang dilakukan siswa SD Muhammadiyah 18 Surabaya melalui aksi sosialnya kepada anak-anak yatim dan dhuafa di sekitar sekolahnya.
Aksi sosial itu pun berhasil menciptakan suka cita bagi penerimanya. Salah satu anak yatim yang menerima bantuan adalah Kahfi. Siswa kelas TK B ini mengaku cukup senang dengan bingkisan yang diterima dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya. “Nanti bingkisannya bisa digunakan sama emak (nenek,red),” kata dia polos ditemui usai menerima bingkisan dari siswa SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Kamis (8/6).
Selain nenek, Kahfi mengaku hanya memiliki ayah dan dua orang kakak. Dia tidak ingat seperti apa ibunya dan kapan ibunya meninggal dunia. “Tidak ingat kapan meninggalnya. Sekarang hanya bapak yang kerja dan ada dua orang kakak,” tuturnya.
Kepala SD Muhammadiyah 18 Ainul Rofiq mengatakan, kegiatan berbagi dengan warga sekitar sekolah rutin dilakukan. Selain dengan anak yatim piatu, pihaknya juga memberi bantuan kepada warga yang kurang mampu. “Hari ini (kemarin,red) kepada 25 anak yatim piatu. Besok (hari ini, red) kepada 200 warga kurang mampu,” kata dia.
Rofiq menjelaskan, bulan suci Ramadan merupakan bulan tarbiyah (pendidikan). Di bulan ini pihaknya melatih anak-anak untuk peka terhadap lingkungan sosialnya dengan membagi bingkisan kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, 11 bulan lain di luar Ramadan para siswa  terbiasa ringan untuk memberi “Kita ingin yakinkan kepada anak-anak bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah,” tutur Rofiq.
Dia menjelaskan, bingkisan yang diberikan kepada anak yatim piatu ini hasil infak seluruh siswa. Infak ini ada yang berupa uang dan ada juga yang menyumbang barang. “Semua hasil infak siswa kelas l-V,” ungkap Rofiq.
Dalam kesempatan itu, Rofiq sempat memberi apresiasi khusus kepada beberapa anak yatim piatu yang berani membaca ayat-ayat suci Alquran di hadapan para siswa. Apresiasi itu diwujudkan melalui tambahan hadiah selain bingkisan yang mereka terima. “Apresiasi ini sekadar pemicu bagi anak yatim maupun siswa agar mereka semakin senang belajar Alquran,” pungkasnya. [Adit Hananta Utama]

Tags: