Berbagi dengan Anak Jalanan di Kota Surabaya

2-Foto Untag _Surabaya, Bhirawa
Wajah 60 anak jalanan tampak berbinar saat mendatangi kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Itu setelah mereka diajak bermain-main dengan beragam dolanan anak tradisional. Tak hanya itu, mereka pun diberi ruang untuk mengapresiasikan kemampuan seni masing-masing.
Kesempatan ini benar-benar tak disia-siakan anak jalanan tersebut. Mereka terlihat ceria dan cukup senang dalam memainkan permainan gobak sodor, egrang, musik akustik, hingga drama. “Cukup senang mas, jarang main seperti ini,” kata Juni Kurniawan saat ditemui di Graha Wiyata Untag, Selasa (20/5).
Siswa SD kelas IV ini mengaku sulit menemukan permainan tradisional di masa sekarang. Bahkan, teman-teman sepermainan jarang ditemui karena terkendala aktivitasnya. Namun, hal itu dia temui kembali di acara bakti sosial ini serta ketika di sanggar.
Ketua Panitia Bakti Sosial Himakota, Wisnu Alqiswy menyatakan, waktu bermain anak-anak jalanan lebih sering dihabiskan untuk mencari uang. Dalam pertarungan kerasnya kehidupan jalanan, tak jarang mereka bersentuhan dengan tindakan kriminal, narkoba, sampai rentan terhadap pelecehan seksual.
“Akhirnya waktu bermain anak-anak kurang. Padahal, dengan usia tersebut seharusnya mereka punya waktu luang untuk bermain. Kami ingin mengembalikan masa bermain mereka,” kata dia.
Bukan hanya memberikan kesempatan bermain kepada anak-anak dari Sanggar Merah Merdeka dan Kampung Anak Negeri tersebut, pihaknya juga memberikan motivasi pengetahuan tentang hukum dan psikologi. Pasalnya, anak jalanan rentan berhadapan dengan kedua hal tersebut.
Dalam kelas hukum, pihaknya memberi masukan yang baik kepada mereka mengenai narkoba, tindakan kriminal, pelecehan seksual, dan lain sebagainya. “Ini kami lakukan agar anak-anak jadi tahu mana yang baik dan buruk,” jelasnya.
Bidang psikologi yang diangkat adalah isu-isu mengenai pelecehan seksual yang akhir-akhir ini marak menimpa anak usia dini. Tindakan pencegahan perlu dilakukan supaya anak-anak jalanan tidak turut menjadi korban.
“Kami juga tekankan kepada mereka untuk jangan terlalu percaya sama orang yang belum dikenal. Hal ini penting ditanam sejak dini,” tandasnya. [tam]

Keterangan Foto : Para anak jalanan yang diundang mendapat kesempatan menampilkan kebolehannya memainkan drama [adit hananta utama/bhirawa]

Tags: