Berharap Penganiayaan Guru Selesai dengan Kekeluargaan

Sugiono Eksantoso

Lumajang, Bhirawa
Kasus penganiayaan oknum guru (Rn) terhadap siswinya (Tr) di SMA Negeri Pronojiwo yang bergulir di meja Kepolisian diharapkan berakhir dengan damai. Pasalnya, antara korban dengan oknum guru tersebut tergolong keluarga, karena korban merupakan anak asuh dari oknum guru itu.
Harapan tersebut disampaikan oleh Kepala sekolah SMA Negeri Pronojiwo, Mohamad Yatim Fudhori, ketika dikonfirmasi Bhirawa Senin (4/6).
Menurut Fudhori, dia mengaku menyayangkan terjadinya kasus yang menimpa salah satu anggota dewan gurunya terjerat kasus penganiyaan terhadap siswinya.
Dia mengaku kaget, karena peristiwa tersebut terjadi ketika dirinya juga ada kegiatan dinas ke Jember, sementara pada saat kejadian itu sekolah tengah melaksanakan ujian sekolah.
Masih menurut Yatim panggilan akrabnya, peristiwa itu bermula dari rasa cemburu (Rn) oknum guru sejarah disitu, setelah memeriksa whatsaap atau chatting (Tr) atau korban dengan suaminya .
Korban (Tr) merupakan siswi kelas 11 jurusan IPS , diketahui merupakan anak asuhnya dan telah tinggal bersama selama 3 bulan di rumah oknum guru tersebut, karena ibunya meninggal dunia dan Bapaknya merantau ke negeri Jiran.
“Saya berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak korban saya harap dapat sama sama memaafkan terlebih ini di bulan puasa,” kata Yatim.
Sementara itu menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lumajang Sugiono Eksantoso dalam keterangannya menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah persuasif diantaranya dengan mencopot (Rn) oknum guru tersebut dan memindahkannya sementara menjadi staf di Kantornya.
Selain itu, untuk menjaga kekondusifan dan menjaga psikologis, Anak pelaku inisial (Dn) yang tercatat sebagai siswi jurusan IPA di sekolah tersebut rencananya akan di pindahkan di sekolah lain untuk menghindari bully akibat ulah yang dilakukan oleh ibunya (oknum guru) sebagai upaya menjaga Sekolah tetap kondusif.
“Saya sendiri berharap agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan kekeluargaan,” pungkasnya. [dwi]

Tags: