Beri Dukungan, JK Sambangi Keluarga Penumpang

01-wapres (223)Surabaya, Bhirawa
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendatangi posko Crisis Center di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Senin (29/12). JK datang didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Sidoarjo Saiful Illah.
Rombongan Wapres masuk ke ruangan Crisis Center sekitar pukul 15.10. Di tempat tersebut, JK bertemu dengan keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya – Singapura. JK melakukan dialog dengan keluarga penumpang. Pertemuan tersebut digelar tertutup.
Usai pertemuan tersebut, JK mengatakan, dialog dengan keluarga ini untuk memberikan dukungan kepada keluarga penumpang pesawat yang hilang. “Kami bertemu dengan keluarga penumpang untuk memberikan support. Pemerintah ikut prihatin dan sejauh ini masih dilakukan pencarian,” kata JK di Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda, Senin (29/12).
JK juga memastikan upaya keras dari pemerintah tidak akan berhenti sejak kejadian pesawat hilang kontak Minggu hingga kemarin . Semua instansi dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia QZ 8501. Selain itu, upaya pencarian juga dibantu negara tetangga. “Semoga usaha keras ini membuahkan hasil yang baik. Memang menemukan pesawat di lautan luas tidak semudah di darat. Yang penting menemukannya,” jelasnya.
Kata JK, pemerintah akan terus berupaya mencari pesawat tersebut. Bahkan, pihaknya tidak memberikan batas waktu pencarian. Yang penting, pesawat tersebut ditemukan. “Saya ucapkan terima kasih pada pihak yang turut membantu semuanya, begitu pula dengan negara tetangga. Yang jelas pemerintah tidak memberikan batas waktu untuk pencarian,” pungkasnya.
Sementara untuk mempermudah arus informasi yang diterima keluarga korban AirAsia, JK juga meminta posko informasi agar dipindahkan ke hotel.  “Jadi saya minta tadi agar informasi, sebaiknya ruang seperti ini, diadakan di hotel, biar tengah malam pun kalau ada info bisa diketahui. Kalau di hotel ini lebih baik karena banyak yang datang,” jelas JK.
JK juga meminta agar AirAsia melaksanakan kewajiban untuk memberi santunan pada keluarga penumpang AirAsia QZ 8501 yang hilang. ” AirAsia sudah bekerja keras untuk membantu dan memberikan perlindungan. Santunan kepada pihak keluarga korban harus diberikan,” harapnya.
Usai memberi keterangan pers, rombongan Wapres langsung bertolak menuju Solo. Rencananya, Wapres JK akan melihat Pasar Klewer pasca insiden kebakaran beberapa waktu lalu.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memastikan Pemprov Jatim siap memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan  dalam pencarian hilangnya  pesawat AirAsia QZ 8501. Fasilitas itu diberikan pemprov, sebab semua kewenangan pencarian pesawat adalah hak dari Basarnas (Badan SAR Nasional).
“Kita ini kan hanya ketempatan saat pesawat berangkat saja. Semua kewenangan pencarian pesawat adalah Basarnas dan tim lainnya. Pemprov Jatim tidak memiliki kewenangan apapun, yang kita lakukan hanya memberikan fasilitas yang dibutuhkan,” kata pria yang lekat dipanggil Pakde Karwo ini.
Namun, lanjutnya, fasilitas tersebut masih belum bisa diberikan karena fokus sekarang ini adalah pencarian pesawat. Meski begitu dia sudah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim Ir Wahid Wahyudi bersama sembilan orang lainnya untuk selalu memonitor perkembangan di lapangan.  “Apa yang bisa kita bantu, akan dibantu. Sekarang konsentrasinya masih mencari pesawat, jadi masih belum pada fasilitasnya. Sekarang yang penting adalah kepastian informasi dari Basarnas ini sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, khususnya keluarga penumpang pesawat,” ungkapnya.
Mantan Sekdaprov Jatim ini mengatakan, secara teknis jika pesawat tersebut jatuh dan tenggelam di laut penumpang akan kehabisan oksigen karena sudah lebih dari lima jam. Sedangkan jika meledak di laut atau di udara akan ditemukan serpihan puing-puingnya.
“Kita sangat perihatin atas musibah ini. Semua kemungkinan masih bisa terjadi. Kalau pesawat itu mendarat darurat di daratan kemungkinan besar masih bisa selamat. Tapi kalau di laut, secara teknis sudah di luar kemampuan. Semoga secepatnya ada titik terang,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengintruksikan jajarannya untuk ikut membantu keluarga korban hilangnya pesawat AirAsia . Dari 155 korban hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 itu, sebanyak 77 warga Surabaya yang tercatat menjadi penumpang.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser, mengatakan sejak kemarin pagi, Risma sudah datang ke Posko Crisis Center Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo. Di sana, Risma memberikan semangat kepada keluarga penumpang korban pesawat hilang itu. “Sejauh ini, ada 77 warga Surabaya yang ikut menjadi penumpang, data ini masih bisa bertambah atau berkurang.  Tapi yang sudah terkonfirmasi baru 71 orang,” kata Fikser.
Fikser menambahkan, Wali Kota Surabaya juga mengintruksikan dia dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya untuk membantu keluarga korban sesuai kebutuhan. Yang dilibatkan di antaranya Dinas Komunikasi dan Informatika (mencarikan informasi kepada keluarga korban), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (bertugas kroscek kewarganegaraan), Bakesbangpol dan Linmas (bertugas mengecek alamat pasti keluarga korban). “Bu Risma juga meminta ada penjagaan bagi rumah korban yang seluruh rumahnya kosong, tidak ada saudaranya yang jaga,” katanya.
Dari pantauan Bhirawa, Pemkot Surabaya masih terus melakukan verifikasi nama-nama penumpang AirAsia QZ8501 asal Surabaya. Sejumlah nama ternyata berangkat melalui jasa perjalanan di Surabaya, tapi sebenarnya mereka asal luar Surabaya. Demikian juga sebaliknya, ada warga Surabaya yang berangkat melalui biro perjalanan dari luar Surabaya karena ingin berangkat bersama keluarga asal luar Surabaya.
” Untuk itu data terakhir ada 80 penumpang AirAsia yang asli warga Surabaya. Dan saat ini masih kita klarifikasi terus. Jadi bisa berkurang dan bisa juga bertambah,” Kata Soemarno selaku Sekretaris Satlak PB Kota Surabaya.
Sementara itu empat penumpang asal Surabaya yang ikut menjadi penumpang AirAsia QZ 8501 di antaranya merupakan modifikator mobil kenamaan. Nama empat orang tersebut adalah Gani Chandra, Prawira Harja Subagio, Hartanto David, dan Hendra Gunawan Syawal. Mereka tergabung dalam satu komunitas mobil yakni Club Option Surabaya.
Menurut seorang rekan empat modifikator tersebut, kepergian mereka ke Singapura untuk berlibur. Selain aktif dalam kegiatan klub, mereka juga aktif mengikuti kontes modifikasi mobil level nasional. Mereka berhasil membawa pulang trofi dari sebagian besar kontes modifikasi tingkat nasional tersebut.
Kontes modifikasi yang baru saja diikuti oleh Hendra Gunawan yakni Yaris Show Off (YSO) pada Februari 2014, hasil modifikasinya berhasil meraih gelar runner-up YSO 2014. [geh, iib]

Keterangan Foto : Wakil Presiden Jusuf Kalla mendatangi posko Crisis Center di Terminal 2 Bandara Juanda  di Sidoarjo, Senin (29/12). JK datang didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Sidoarjo Saiful Illah untuk memberikan dukungan kepada keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura. [trie diana/bhirawa]

Tags: