Bertabur Bunga, Wali Kota Ajak Semua Komponen Bangun Malang

2-PAWAI-HUT-malangSatu Abad Kota Malang
Kota Malang, Bhirawa
Selasa (1/4) kemarin,  Kota Malang genap berusia 100 tahun atau satu abad. Kota yang dikenal sebagai Kota Pendidikan ini pertama kali berdiri pada 1914. Segudang prestasi pernah diraih oleh Pemkot Malang. Bahkan kota ini pernah berturut-turut meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesi (Muri) sebagai kota peraih penghargaan terbanyak dalam kurun waktu setahun.
Wali Kota Malang Moch Anton pada perayaan satu abad Kota Malang berharap agar pembangunan Kota Wisata dan Kota Pendidikan yang selama ini melekat pada Kota Malang menjadi lebih baik ke depan. “Kita perlu berbenah diri lagi, agar di usia satu abad ini pembangunan Kota Malang bisa lebih baik lagi,” kata Moch Anton di sela perayaan HUT satu abad Kota Malang, Selasa (1/4).
Moch Anton menyebutkan bahwa pihaknya tidak mempunyai prioritas pembangunan, saat ini pembangunan akan dilakukan secara merata dari segala lini sektor.
“Kita ingin pembangunan merata, konsep pembangunan kami yang peduli wong cilik harus betul-betul diaplikasikan, dan mampu diterjemahkan oleh semua Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Malang,” tegas pria yang kerap disapa Abah Anton ini.
Selain itu, dalam acara perhelatan satu abad kota Malang ini juga dihadiri dua mantan Wali Kota Malang yakni Peni Suparto dan Soejitno yang juga bertitip pesan pembangunan kepada Abah Anton. Ke depan Abah Anton juga mengaku bakal merangkul kedua mantan wali kota ini untuk meneruskan perjuangan pembangunan yang telah dirintis. “Kita rangkul semua pihak termasuk beliau-beliau juga kita rangkul, karena pengalamannya dalam memimpin Kota Malang” pungkasnya.
Sementara itu dua mantan Wali Kota Malang hadir pada peringatan seabad Kota Malang. Mereka adalah Suyitno (Wali Kota Malang periode 1999-2004), Peni Suparto (Wali Kota Malang periode 2004-2013). Kedua mantan wali kota tersebut mendapatkan potongan kue tart pertama yang dipotong oleh Wali Kota Malang Moch Anton yang baru dilantik 13 September 2013 lalu.
Menurut Peni Suparto, momentum satu Abad Kota Malang ini, hendaknya dijadikan Pemkot Malang untuk menuntaskan seluruh permasalahan, pembangunan sektor riil harus menjadi prioritas utama. “Selain sektor riil yang harus dituntaskan adalah pembangunan jalan lintas barat dan lintas timur, ini sangat penting untuk mengurai persoalan kemacetan di dalam kota,”terang Peni Suparto.
Harapan serupa juga disampaikan oleh mantan Wali Kota Suyitno. Menurut wali kota pertama di era reformasi itu, persoalan yang dihadapi Kota Malang saat ini adalah kemacetan. Dengan berbagai upaya dan kebijakan, kemacetan itu harus diurai.
“Pusat keramaian dan perbelanjaan di dalam kota sudah penuh, ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Ini yang harus segera diurai,”terangnya.
Menurut Suyitno,  selain pembangunan infrastruktur keindahan kota harus tetap dijaga. Sehingga kota Malang tetap indah dan bebas dari PKL yang tidak tertata.
“Semua masyarakat Kota Malang harus berperan aktif untuk menjaga kebersihan dan keindahan Kota Malang, kalau ada PKL silakan berjualan di tempat yang diperbolehkan saja, kalau ada yang melanggar pemkot harus tegas,”terang Suyitno.
Sementara itu perayaan satu abad Kota Malang dimeriahkan pawai bunga hias di sepanjang jalan protokol sekitar 10-15 kilometer mulai dari depan Balai Kota hingga di Lapangan Brawijaya (Rampal). Bunga-bunga segar aneka warna dan aneka jenis itu menjadi hiasan indah sekitar 150 sampai 175 mobil hias peserta karnaval yang diikuti seluruh SKPD di lingkungan Pemkot Malang, perusahaan maupun hotel yang ada di daerah itu.
“Karena adanya pawai bunga hias setelah upacara HUT yang melewati jalan-jalan protokol, arus lalu lintas kita alihkan. Kita bekerjasama dengan Satpol PP dan kepolisian,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Wahyu Setianto.
Karnaval mobil bertabur bunga yang dimulai usai upacara HUT itu mengambil start di halaman Balai Kota Malang dan finish di Lapangan Rampal dengan rute sepanjang 10-15 kilometer.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan sejumlah kawasan jalan di sekitar Balai Kota ditutup dan sebagian jalan lain menggunakan sistem buka tutup. Namun, masyarakat tidak perlu berbondong-bongdong ke arah tengah kota, sebab pawai bunga itu juga akan melintas di setiap kecamatan yang ada di kota itu. Selain itu, katanya, sistem lalu lintas yang diterapkan juga situasional, artinya ketika ada titik kemacetan, arus lalu lintas langsung dialihkan agar tidak sampai terjadi stagnasi lalu lintas.
Sejumlah jalan protokol yang dilalui mobil hias itu di antaranya adalah Jalan Tugu, Jalan Majapahit, Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Jalan Basuki Rachmad, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Mayjen Panjaitan, Oro-oro dowo, Jalan Kahuripan, Jalan Kertanegara serta Jalan Panglima Sudirman. Selain karnaval mobil hias, rangkaian acara seabad Kota Malang itu juga akan ada jalan sehat dan ‘Bumi Arema Bersolawat’ yang digelar 5 April nanti. Perayaan HUT Kota Malang tahun ini ada yang berbeda karena biasanya dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menghadirkan artis papan atas maupun gelaran Malang Tempoe Doeloe. [mut]

Tags: