Bina Marga Tertibkan Penggunaan Dompeng

Arif Asshidhiq

Arif Asshidhiq

Kota Batu, Bhirawa
Hari ini, Rabu (21/10), perwakilan 5 Desa di Kecamatan Bumiaji bersama Pemerintah Kota (Pemkkot) Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum, Pengairan dan Bina Marga meninjau langsung kondisi saluran irigasi yang bersumber di Desa Sumber Brantas. Hal ini sekaligus menertibkan penggunaan air yang menyalahi aturan dan kesepakatan yang ada. Diketahui, sejak mengalami kemarai panjang para petani di 4 desa ini mulai berebut air untuk mengaliri sawah mereka.
Adapun 4 Desa yang para petaninya kesulitan mendapatkan air irigasi adalah, Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Bulukerto. Sedangkan Desa Sumber Brantas yang ikut dalam pertemuan kemarin, tak mengalami kesulitan air. Karena mata air yang menjadi sumber utama Sungai Brantas berada di desa tersebut.
“Memang saat ini debit sumber mata air Brantas mengalami penurunan. Karena itu kita akan menertibkan adanya pemakaian air yang berlebihan. Termasuk penyalahgunaan ijin penggunaan air oleh perusahaan,”ujar Kabid Kehutanan di Dinas PU Pengairan dan Bina Marga, Heru Waskito, Selasa (20/10). Diketahui beberapa perusahaan peternakan dan pakan ternak yang ada di Kota Batu mengambil air dari Sumber Brantas.
Dan pada saat ini, harga sayur-mayur di pasaran sedang bagus-bagusnya atau berharga tinggi. Karena itu banyak petani berlomba-lomba untuk menanam sayuran di lahan mereka. Kondisi ini membuat para petani membutuhkan banyak air agar tanaman mereka bisa tumbuh subur.
Situasi ini juga mengakibatkan banyak petani yang menggunakan air irigasi secara berlebih. “Hal inilah yang akan kita tertibkan. Jika seorang petani hanya membutuhkan air 2 dim, maka kita akan melarang untuk menggunakan air lebih dari itu,”tegas Heru.
Sebelumnya, warga 4 desa mengeluh kekurangan air irigasi akibat penurunan debit sumber air waktu kemarau. Saat itu mereka mengeluhkan banyaknya penggunaan mesin penyedot air atau dompeng di wilayah Desa Sumberbrantas.
Agar permasalahan ini, Muspika Bumiaji telah mengundang perwakilan warga ke kantor Kecamatan Bumiaji pada Sumat (16/10). “Lewat pertemuan ini kita berharap ada solusi yang bisa diterima semua pihak, agar tidak terjadi gesekan di lapangan,” ujar Kapolsek Bumiaji, AKP Sukatno.
Akhirnya pertemuan di Kecamatan Bumiaji ditindaklanjutu dengan pertemua di Kantor Balaikota Batu. Selain dihadiri perwakilan warga Desa Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sumbergondo dan Desa Bulukerto, pertemua juga dihadiri pengurus Hippam dan Hippa (Himpunan Petani Pengguna Air).
Warga Desa Sumberbrantas sempat mengatakan bahwa penurunan debit air itu bukan dikarenakan banyaknya penggunaan dompeng. Berkurangnya debit air dikarenakan ada bendungan air di kawasan hutan.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas PU Pengairan dan Bina Marga, Arif Asshidiq mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penataan ulang saluran irigasi yang menggunakan air dari Sumber Brantas.
“Sebenarnya irigasi yang ada sudah bagus. Tetapi saat ini kondisi debitnya memang menurun. Karena itu kita akan melakukan pengaturan dan pembagian air,”ujar Arif. Dan untuk merealisasikan itu, pihaknya akan mengajak perwakilan petani di 5 desa untuk meninjau langsung kondisi irigasi Sumber Brantas pada hari ini. [nas]

Tags: