Binnaile Jatim Diharapkan Bisa Go Internasional

Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs Saifullah Yusuf menandatangani kanvas Binnale Jatim ke 7 dengan didampingi Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr Restu Gunawan dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, DR H Jarianto MSi, di Pendapa Jayengrono, UPT Taman Budaya Jawa Timur, Senin malam (9/10).

Pemprov, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melangsungkan kembali menyelenggarakan Binnale Jatim ke 7 yang berlokasi di Galeri Prabangkara, UPT Taman Budaya Jawa Timur, mulai dari Senin (9/10) sampai Minggu (22/10), mulai jam 9.00 Wib hingga 21.00 Wib.
Dalam kesempatan ini, Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr Restu Gunawan mengapresiasi jajaran pejabat Pemprov Jatim yang telah peduli dan terhadap perkembangan seni budaya dan memajukan Taman Budaya, serta menjadikan sebagai rumah para seniman dan budayawan.
“Menurut saya, banyak seni media baru yang ditampilkan dalam Binnale Jatim, dan penting untuk pengayaan dan inspirasi di Jatim. Mudah-mudahan Jatim menjadi destinasi pameran seni rupa di Indonesia yang sangat penting,” ujarnya.
Terpenting,  lanjutnya,  selain menjadi event dua tahunan, tapi juga bisa mengkapitalisasi menjadi sumber-sumber ekonomi bagi seniman yang ada di Jatim. “Kedepan, diharapkan bisa naik kelas ke Internasional,” katanya.
Untuk bisa naik kelas ke Internaisonal, katanya, diantaranya dengan meningkatkan jejaring dengan seniman baik di nasional maupun internasional. “Pemerintah juga harus tetap mendorong agar kegiatan Binnale seperti ini bisa menjadi ajang Internasional. Kami di pusat akan mendorong hal itu,” katanya.
Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs Saifullah Yusuf mengatakan, Jatim mempunyai potensi besar dengan adanya perupa muda berbakat dan juga sudah memiliki karya cukup membanggakan.
Dikatakannya, perupa seniman dan pelukis adalah komunitas yang diharapkan untuk memajukan industri kreatif di Jatim.  “Saya apresiasi karena modal besar bagi kita ke depan terlibat dan berkontribusi pada industri keattif. Kedepan andalan kita adalah industri kreatif,” katanya, usai membuka Binnale Jatim ke 7, Senin (9/10).
Ia juga mengharapkan, selain Binnale menjadi ikon dan wajib masuk dalam kalender event, namun harus tetap mendorong adanya industri kreatif. Diantaranya, karya dari seniman harus tetap dikenal dan dipasarkan tidak hanya di Jatim, atau nasional, namun juga internasional.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, DR H Jarianto MSi mengatakan, Binnale sebenarnya sudah diselenggarakan dan menjadi perhelatan akbar selama dua tahunan sejak 2005. “Tahun ini, kegiatan Binnale Jawa Timur memasuki yang ke 7 ,” katanya.
Dikatakannya, kegiatan Binnale ini merupakan implementasi strategis kebudayaan untuk memperluas jaringan pembelajaran apresiasi. Binnale juga menjadi kegiatan yang strategis dalam mensinergikan dan mengembangkan potensi industri kreatif pariwisata dan budaya.
Ia juga mengatakan, tujuan dari Binnale ini adalah mengangkat kembali kesenian dari daerah lewat karya seni perupa di Jatim. Selain itu, untuk meningkatkan daya apresiasi masyarakat terhadap seni rupa dan meningkatkan jaringan komunikasi kepada seniman khususnya perupa di Jatim, provinsi lain dan luar negeri.
“Adanya kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kembali apresiatif masyarakat seniman dan budayawan, khususnya perupa di Jatim,” ujarnya.
Kurator Binnale Jatim ke 7, Azis Syam mengatakan, pihaknya mengangkat tema World is A Hoax yang bermakna masyarakat saat ini sudah digempur dengan informasi negatif olok-olok atau direkayasa yang mengaburkan fakta dan fiksi, juga realitas dan virtual.
“Dalam Binnale ke 7 ini menghadirkan 27 seniman dari berbagai daerah seperti Surabaya, Jogja, Jakarta,Bekasi, Tuban Malang, Madura, dan Lamongan,” katanya.
Ia mengatakan, karya dalam Binnale ke 7 dihadirkan berbeda dengan Binnale ke 6 pada dua tahun yang lalu. “Perbedaannya kali ini tidak menghadirkan karya seni lukis formalistik. Ketika masuk ke dalam maka yang ditemui karya-karya seni media ,” ujarnya. [rac]

Tags: