BKPPP Situbondo Gelar Sosialiasi PUAP Gapoktan

Kabid Pelaksana Penyuluhan pada BKPPP Kab. Situbondo H Bajuri Hadiwijoyo SP  (tengah) didampingi Kades Kayumas, PPL, PMT, Babinsa, Babinkamtibmas, Poktan & Petani Kayumas, dalam acara PUAP. [sawawi/bhirawa].

Kabid Pelaksana Penyuluhan pada BKPPP Kab. Situbondo H Bajuri Hadiwijoyo SP (tengah) didampingi Kades Kayumas, PPL, PMT, Babinsa, Babinkamtibmas, Poktan & Petani Kayumas, dalam acara PUAP. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Untuk memantapkan program pemberdayaan petani, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kab Situbondo, menggelar sosialisasi penyaluran program PUAP Gapoktan/Pokta di titik perdesaan, kemarin (24/8).
Sebelumnya instansi yang dipimpin Ir Budi Priono Msi ini sukses menggelar bimbingan tehnik (bimtek) peningkatan kapasitas kelembagaan ekonomi Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) pelaksana program PUAP (Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan).
Acara sosialisasi kali dilaksanakan di Poktan Makmur Jaya, Desa Kayu Mas, kec. Arjasa, Kab. Situbondo. Selain dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Pelaksana Penyuluhan, H. Bajuri Hadiwijoyo SP, sejumplah muspika ikut serta mensukseskan peningkatan swasembada pangan di Kota Santri.
“Elemen lain yang ikut hadir diantaranya, Kades Kayu Mas, PPL, PMT, Babinsa, Babinkamtibmas, kelompok tani (poktan) dan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) juga antusias dalam acara tahunan ini,” ujar H Bajuri Hadiwijoyo kemarin.
Mantan Kabid Binus (Bina Usaha) pada Dinas Koperasi dan UKM Kab Situbondo itu memaparkan, sosialisasi tersebut digelar untuk memberikan pemahaman arti dan kemanfaatan ekonomi petani dalam bentuk kelembagaan ekonomi Gapoktan, baik dari aspek organisasi, usaha, administrasi dan keuangan Gapoktan di masing-masing Desa. “Diharapkan peserta kegiatan ini kedepan dapat meningkatkan pelaku usaha agribisnis bagi pengurus/pengelola Gapoktan,” tutur Bajuri Hadiwijoyo, SP, kemarin.
Menurut Bajuri, program PUAP perlu disosialisasikan secara luas karena didalamnya mencakup tatacara dan tahapan pelaksanaan program pembiayaan Gapoktan Kementerian Pertanian RI dalam rangka penguatan modal usaha melalui bantuan modal usaha kepada anggota Gapoktan. “Endingnya nanti para petani dapat mengembangkan usaha agribisnis sesuai potensi pertanian di pedesaan yang ada di Kab Situbondo,” papar pria yang berdomisili di Desa/Kec. Arjasa itu.
Sejak saat ini, lanjut H Bajuri, program PUAP ini diperlukan pembinaan dan pendampingan, penyuluh pendamping serta penyelia mitra tani (PMT). Selain itu, tegas H bajuri, perlu penataan secara organisatoris sehingga memiliki legalitas hukum berupa SK Bupati maupun pengesahan Anggaran Dasar oleh Notaris tercipta. “Tujuannya agar kelembagaan petani yang tergabung dalam Poktan/gapoktan dapat tumbuh secara mandiri,” pungkas H Bajuri. [awi]

Tags: