BNNP Jatim Harapkan IPSM Suarakan Anti Narkoba di Masyarakat

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico saat membuka TOT kepada pengurus IPSM Kota Surabaya, Rabu (21/12) malam. [Abednego/bhirawa]

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico saat membuka TOT kepada pengurus IPSM Kota Surabaya, Rabu (21/12) malam. [Abednego/bhirawa]

(Training Of Trainer Program P4GN)
Surabaya, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim membekali pengurus Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kota Surabaya tentang pencegahan dalam program P4GN. Pada Training Of Trainer (TOT) yang di lakukan di Hotel Santika, Rabu (21/12) malam, BNNP Jatim mengharapkan IPSM dapat menyuarakan anti narkoba di lingkungan masyarakat.
Adapun peserta TOT diantaranya Ketua IPSM Kota Surabaya, pengurus IPSM Kecamatan Bubutan, IPSM Kecamatan Simokerto, IPSM Kecamatan Wonokromo, IPSM Kecamatan Kenjeran dan IPSM Kecamatan Lakarsantri. Dengan harapan, hasil TOT dapat diimplementasikan kepada masyarakat luas.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico mengatakan, IPSM merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang terorganisir. Dengan adanya IPSM, lanjut Amrin, pihaknya berharap mereka bisa menyuarakan anti narkoba. Atau dapat melaksanakan sosialisasi maupun pencegahan peredaran gelap narkoba pada saat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tugas IPSM.
“Hasil yang diharapkan, dengan TOT ini anggota IPSM mampu menyampaikan pesan anti narkoba di masyarakat. Tugas dan tanggungjawab untuk mengatasi peredaran gelap narkotika bukan hanya BNNP dan instasi penegak hukum saja. Melainkan tugas bersama, termasuk komponen ini (IPSM) yang kami harapkan,” kata Brigjen Pol Amrin Remico saat membuka kegiatan TOT, Rabu (21/12) malam.
Tahun 2016 merupakan tahun peredaran narkoba besar-besaran. Ini terbukti dengan sasaran yang tidak memandang jabatan maupun status. Bahkan, selain menyerang guru, dosen dan pejabat, narkoba juga masuk di lingkungan pelajar sekolah. Dengan pembekalan TOT ini, Amrin mengajak IPSM untuk berbuat lebih dalam memerangi peredaran gelap narkoba di Jawa Timur.
“Kita harus berbuat sesuatu bagi Jatim. Saya berpesan, jangan menunggu kapan lagi kita bertemu. Tapi bagaimana bapak dan ibu bisa mengimplementasikan hasil TOT ini di bidang yang digeluti, sesuai dengan tujuan dari IPSM,” pinta Amrin.
Sambung Amrin, meskipun tidak selalu bertemu dalam satu kegiatan, tapi BNNP Jatim dan IPSM terus berkomunikasi. Tujuannya yakni untuk mengetahui mana saja peranan yang sudah dan yang belum dilakukan di masyarakat. Selanjutnya, komunikasi ini merupakan bentuk keterkaitan BNNP dengan IPSM.
Selain sebagai kepanjangan tangan dari BNNP, Amrin mengaku, IPSM erat kaitannya dengan masyarakat. Dengan begitu penyampaian program P4GN dan anti narkoba dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Jadi kita tidak biarkan IPSM berjalan sendiri. Tapi tetap mendapat bimbingan dan pengawasan dari kita. Begitu juga terkait prioritas utama dalam menyuarakan anti narkoba. Karena jenis narkoba terus berkembang, dan kami perlu memberitahukan juga kepada IPSM agar dapat disteruskan melalui sosialisasi di masyarakat,” pungkas Amrin. [bed]

Tags: