BNNP Jatim Pelototi Peredaran Narkoba di Rutan-Lapas

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman

Surabaya, Bhirawa
Setelah digegerkan atas temuan tujuh petugas Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo yang diduga terlibat peredaran narkoba dalam Rutan. Kini Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim berupaya kembali melakukan “bersih-bersih” di lingkup Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rutan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman. Dikatakan Fatkhur, upaya bersih-bersih ini akan dikoordinasikan dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim.
“Mengingat beberapa waktu lalu peristiwa di beberapa Lapas kan rusuh. Supaya aman, maka tetap dilakukan razia. Istilahnya, jangan sampai mengambil ikan tetapi airnya keruh, kan percuma,” kata Brigjen Pol Fatkhur Rahman saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (6/3).
Apakah dengan begitu BNNP Jatim bisa melakukan razia mendadak, Fatkhur mengiyakan hal tersebut. Tapi, dirinya tetap melakukan koordinasi dengan pihak Kanwil Kemenkumham Jatim maupun Polri, guna menghindari terjadinya bentrokan maupun keributan. “Karena penghuni Lapa dan Rutan rata-rata ribuan orang, maka kita harus gabungan dengan Polri,” ungkapnya.
Upaya yang tepat bukanlah dengan razia, namun Fatkhur mengaku, pihaknya akan menggunakan langkah-langkah penyelidikan dalam membongkar dugaan sindikat jaringan peredaran gelap narkoba di Lapas dan Rutan. Dengan metode penyelidikan, akan diketahui siapa saja orang-orang dalam yang terlibat langsung dengan dugaan peredaran gelap narkoba dalam balik jeruji tahanan.
“Istilah yang paling pas bukanlah razia, melainkan menggunakan teknik intelijen. Siapa saja yang diketahui terlibat, langsung kita tangkap. Bukan diperiksa satu per satu,” tegasnya.
Mantan Kapolresta Kediri ini menambahkan, untuk teknik intelijen bisa dilakukan sendiri oleh BNNP Jatim. Tujuanya adalah mencari jaringan luar yang berkaitan dengan jaringan dalam Lapas dan Rutan. Atau sebaliknya, mencari jaringan di dalam Lapas dan Rutan yang berkaitan dengan jaringan di luar jeruji tahanan.
“Teknik intelijen ini akan saya kembangkan. Sistemnya mencari jaringan luar yang berkaitan dengan jaringan dalam Lapas dan Rutan. Atau jaringan di dalam ada kaitan dengan jaringan luar yang patut kita duga mereka adalah bandar-bandar narkoba. Apabila ada, langsung saja kita ambil orang-orang itu,” ucapnya.
Belajar dari pengalaman terdahulu, BNN dan Polri sangat susah masuk ke dalam Lapas maupun Rutan, Fatkhur tidak mempersoalkan hal itu. Menurutnya, saat ini baik dari Kemenkumham, Kanwil-kanwil jajaran sudah berkomitmen bersih-bersih narkoba. “Dengan adanya komitmen ini, kita bisa bersih-bersih di dalam Lapas dan Rutan. Cuma sebelum melakukan razia, harus direncanakan dengan masak,” pungkasnya. [bed]

Tags: