BPBD Perkuat Peranan Destana Kabupaten/Kota di Jatim

BPBD Jatim, Bhirawa
Upaya mitigasi bencana yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim terus digalakkan. Salah satunya melakukan penguatan mitigasi bencana dengan menambah jumlah Destana (Desa Tangguh Bencana) di Kabupaten/Kota di Jatim.

“Sampai April tahun ini, di Jatim sudah ada 662 Desa Tangguh Bencana. Melalui Destana ini kami melakukan penguatan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto kepada Bhirawa, Kamis (1/10).

Gatot menjelaskan, 662 Detana ini merupakan bentukan maupun gabungan dari Kabupaten/Kota dan Provinsi. Sedangkan untuk 8 Kabupaten di Jatim yang berpotensi tsunami, pihaknya mengaku sudah ada Destana khusus tsunami. Destana khusus tsunami ini sudah lama dibentuk saat Ekspedisi Destana Tsunami.

“Destana khusus tsunami ini sudah lama dibentuk, dan sudah ada kurang lebih 128 Destana khusus tsunami,” jelasnya.

Destana khusus tsunami ini, sambung Gatot, merupakan bentukan dan gabungan dari BNPB, BPBD Kabupaten dan Tim Pentahelix. Dan dibentuk di 8 Kabupaten yang berpotensi tsunami. Seperti di wilayah Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.

Pihaknya menambahkan, mitigasi bencana juga dilakukan dengan pemasangan Early Waning System (EWS) di titik-titik rawan bencana di Jatim. EWS ini merupakan hibah dari BNPB dan Kementerian ESDM. Untuk EWS tsunami alatnya kepunyaan dari BMKG. Sedangkan yang milik Provinsi adalah EWS banjir dan EWS tanah longsor.

“Semua EWS ini mendapat perawatan berkala dan ada beberapa titik yang sudah diperbaiki. Intinya sistem peringatan dini (EWS) ini selalu dikontrol dan diperbaiki apabila ada kerusakan,” pungkasnya. [bed]

Teks : Upaya mitigas bencana BPBD Provinsi Jatim melalui penguatan Destana dan perlombaan Destana tingkat Provinsi.

Tags: