BPBD Sinergikan OPD Terkait dalam Pengkajian Kebutuhan Pascabencana

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda membuka Bimtek Manajerial Jitupasna bagi Tim Jitupasna Provinsi Jatim, Rabu (21/10) di Whiz Prime Hotel, Kota Malang. [abednego]

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menggelar bimbingan teknis (bimtek) manajerial pedoman pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna). Bimtek yang digelar di Whiz Prime Hotel, Kota Malang ini dimulai tanggal 21-23 Oktober 2020.
Bimtek Manajerial bagi Tim Jitupasna Provinsi Jatim ini dibuka oleh Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda mewakili Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Yanuar Rachmadi. Dan dihadiri diantaranya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto; Sekretaris BPBD Provinsi Jatim, Erwin Indra Widjaja beserta jajaran Kasi.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda mengatakan, bimntek ini dihadiri sebanyak 60 orang peserta yang teridiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuannya untuk berkolaborasi dengan BPBD Jatim dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
“Intinya menyamakan persepsi dan kerjasama lintas sektoral. Sehingga dalam pelaksanaannya menghasilkan rencana aksi dan sinkronisasi, khususnya pada penilaian atas kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam,” kata Andhika Nurrahmad Sudigda usai pembukaan Bimtek, Rabu (21/10).
Andhika menjelaskan, karena bimtek Jitupasna diselenggarakan pertama kali. Pihaknya berharap para peserta dapat mengimplementasikan materi bimtek. Yaitu terkait wawasan dan pelatihan menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Nantinya akan dipandu pemateri dari KONEKSI Expertpool Network, yakni Sunandar Prihanto dan Alex Chandra Widodo.
Pihaknya juga berharap para peserta dapat memiliki pemahaman dan kemampuan melakukan Jitupasna. Sehingga untuk sinkronisasi kebutuhan bagi BPBD sebagai lembaga penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Jatim. Serta dapat mengetahui tentang rehabilitasi dan rekonstruksi dalam penanggulangan bencana.
“Para peserta diharapkan dapat memahami kebutuhan dan rencana pemulihan pascabencana. Merumuskan kebutuhan dan rencana pemulihan pascabencana. Serta menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana,” jelasnya.
Andhika menambahkan, ruang lingkup Jitupasna meliputi 5 sektor. Yaitu perumahan dan permukiman; infrastruktur; ekonomi; sosial dan lintas sektor. Sehingga tim Jitupasna Provinso Jatim dapat berkolaborasi dengan BPBD Provinsi Jatim.
“Kolaborasi tim Jitupasna Provinsi Jatim bersama BPBD Provinso Jatim ini sebagai garda terdepan dalam hal penanggulangan bencana di Provinso Jatim,” pungkasnya. [bed]

Tags: