BPIPI Tanggulangin Sidoarjo Lombakan Design Grafis Alas Sepatu

Kepala BPIPI Tanggulangin, Heru Budi Susanto saat melihat hasil karya yang dilombakan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam menjaring kreatifitas generasi muda, khususnya dalam bidang design alas sepatu yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan di era masyarakat saat ini. BPIPI (Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia) di Tanggulangin Sidoarjo menggelar IFCC (Indonesia Footwear Creative Comtetition)-Challenge Your Creativity.
Kepala BPIPI Tanggulangin Sidoarjo, Heru Budi Susanto SE MT mengatakan, kalau kegiatan IFCC ini telah dilombakan dan dibuka mulai Januari 2018 lalu, hingga saat telah terkumpul sebanyak 766 karya. Baik itu karya dari anak-anak SMK, mahasiswa, masyarakat umum serta para pemilik industri sepatu juga diperbolehkan untuk mengikuti lomba.
“Ada tiga kateri perlombaannya, yakni videografi yang diikuti sebanyak 16 karya, fotografi sebanyak 179 karya dan design grafis sebanyak 493 karya, dan hari ini dilakukan penilaian,” jelas Heru Budi Susanto usai membuka penilaian lomba IFCC, kemarin (31/7).
Ia mengaku terinspirasi dengan generasi muda dengan semua karakteristik uniknya, BPIPI ingin memberikan ruang kreatif yang bebas, sehingga membuat ketertarikan generasi muda pada industri alas kaki lebih meningkat.
Salah satu misi penting BPIPI tercermian dari tiga pilar organisasi, adalah menjadi leading benchmark pada creative event skala nasional. Salah satunya adalah Lomba Desain Alas Kaki BPIPI yang sudah mempunyai network internasional salah satunya IFDC (International Footwear Desain Competition).
Dengan terus berupaya memberikan ruang kreatif yang lebih luas pada generasi muda, tahun 2018 BPIPI melalui IFCC ingin memperkuat branding BPIPI sebagai salah satu benchmark creative event di Indonesia, dengan meluncurkan paket 3 in 1 Creative Footwear Competition yaitu Design, Photography, Videography.
Mengapa harus ketiga kategori itu, Ia melihat kecenderungan, trend, hobi dan perkembangan teknologi yang saat ini dan nanti akan dikuasai dan digunakan oleh generasi muda, maka tiga hal di atas tidak akan bisa lepas dari karakter anak muda. Generasi muda selalu berpikir tentang desain, branding, visualisasi produk maupun service di setiap aktifitas mereka, baik secara komersil dan maupun berbasis hobi atau komunitas.
“Dengan IFCC ini BPIPI ingin mengenalkan lebih dekat tentang alas kaki pada generasi muda, bahwa alas kaki itu adalah bagian dari mode, bagian dari perkembangan fashion anak muda, dan yang terpenting adalah bisa menjadi bagian rencana bisnis yang menjanjikan masa depan,” pungkas Heru Budi Susanto. [ach]

Tags: