Brexit Untungkan Hubungan Jatim-Inggris

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Keluarnya Inggris dari perkumpulan Uni Eropa diprediksi bakal lebih menguntungkan dalam hal kerjasama dengan Indonesia terlebih lagi Jatim. Hal ini dimungkinkan terjadi karena mulai saat ini Inggris harus berdiri sendiri, dan yang pasti akan mencari kolaborasi dengan negara-negara di Asia dan ASEAN termasuk Indonesia.
Asisten II Sekdaprov Jatim Bidang Ekonomi Pembangunan Hadi Prasetyo mengatakan penyangga utama perekonomian Eropa adalah Inggris dan Jerman. Dengan keluarnya Inggris maka dia meyakini kerjasama dengan negara-negara lain di dunia akan lebih bebas dan tidak terikat lagi dengan kebijakan Uni Eropa.
“Ini merupakan satu kesempatan besar bagi Jatim. Makanya kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik beberapa waktu lalu akan dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi Jatim untuk menarik investasi,” jelas Hadi Prasetyo, Rabu (30/6).
Menurut Hadi Pras, sapaan lekatnya, November 2016 mendatang Pemprov akan mendatangkan pengusaha-pengusaha dari Inggris untuk berkunjung di Jatim. “Dengan bantuan bapak Dubes (Moazzam Malik) rencananya November akan datang puluhan pengusaha yang tergabung dalam United Kingdom Asean Bussiness Community (UKABC) untuk melihat pasar terbesar di Asean yakni Indonesia,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala Bappeda Provinsi Jatim ini, pihak Kerajaan Inggris menaruh harapan besar terhadap kerjasama dengan ASEAN. Apalagi dengan Indonesia yang memiliki pasar paling tinggi se-Asean yakni 40 persen.
“Maka dari itu dengan adanya Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) maka sedikit banyak akan menguntungkan bagi Jatim karena Inggris sekarang menjadi lebih bebas memilih kerjasama dengan negara manapun di dunia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyebut, referendum yang memenangkan kubu Brexit, tak menyebabkan hubungan ekonomi, investasi dan perdagangan dengan RI terganggu. Menurut dia, meski Inggris akan sepenuhnya keluar dari Uni Eropa, negaranya tetap terus menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan Indonesia.
“Perusahaan Inggris punya tanggungjawab atas mata pencaharian jutaan penduduk Indonesia. Hingga saat ini tidak ada yang menghubungi saya untuk memberi sinyal untuk mundur. Serta juga tak ada komunitas bisnis Indonesia yang aktif dalam bisnis dan perdagangan di Inggris untuk mundur,” ungkapnya.
Inggris dipastikan tak cuma melanjutkan hubungan ekonomi yang erat. Namun, mereka telah berkomitmen memperkuat kerjasama yang sudah ada. “Kami terus menawarkan kerjasama yang erat dengan Indonesia. Perjalanan kami dengan Indonesia akan semakin kuat ke depannya,” tandasnya. [iib]

Tags: