Buku Withouth Borders di Launching di Bali

Iwan sunito bersama penulis buku Without Borders Teguh Sri Pambudi

Iwan sunito bersama penulis buku Without Borders Teguh Sri Pambudi

Bali, Bhirawa
Iwan Sunito, pemenang penghargaan Australian Property Person of The Year 2015, Jumat (17/11) meluncurkan buku biografinya yang telah lama ditunggu tunggu kalangan pebisnis, khuausnya pengembang , WITHOUT BORDERS. di puilau dewata Bali, tepatnya di hotel Swiss Bell Resort.
Dihadiri penulisnya Teguh Sri Pambudi serta ratusan wartawan beebagai dareah se Indoneaia. Teguh menceriterakan betapa sulit ia memberikan kepercayaan pada Iwan Sunito arek Suroboyo asli ini untuk bisa munulis biografinya. “KarenaIwan Sunito ragu dengan kemampuan dirinya meski ia telah berbuat sesuatu yang membuat negeri ini bangga  yakni pengembang berkaliber internasional dengan berbagai penghargaan internasional pula,” kata Teguh.
Iwan merasa drinya tidak pandai sehingga tidak pantas untuk ditulis biografinya, padahal tidak demikian di mata penulis handal Teguh Sri Pambudi, sosok seperti Iwan Sunito ini sangat disayangkan jika dibiarkan lolos begitu saja  tanpa diketahui rekam jejak dan karyanya oleh generasi berikutnya.
“Iwan Sunito adalah bukti bahwa paduan ketajaman intuitif, keluasan imajinasi dan kegigihan dalam roda kehidupan adalah sebuah formula yang tepat dalam mencapai sebuah tujuan. Buku ini pada akhirnya menjadi kompas baru bagi saya untuk memahami makna dari kehidupan itu sendiri dan mendorong pemahaman bahwa kehidupan bukanlah sekadar kehidupan, namun bagian dari sesuatu yang lebih luas,” ungkap Teguh Sri Pambudi selaku penulis.
Buku Without Borders memang menceritakan perjuangan hidup anak manusia yang berawal dari keterpurukan yang kemudian menjelma menjadi salah satu sosok yang disegani di industry properti Negara Kangguru.  Buku ini merupakan hasil perjalanan selama kurang lebih 3 tahun (2014-2016), mulai dari wawancara, riset, hingga penulisan.
Dari rancangan awal kisah yang akan ditulis, sesi wawancara dengan banyak narasumber di sejumlah tempat, mulai dari Jakarta, Surabaya, Pangkalan Bun, hingga di Sydney, riset-riset sekunder, hingga penentuan judul serta gambar muka, semuanya dilakukan secara mendetil melalui sesi diskusi yang intens dan berulang-ulang. “Banyak hal yang sudah terlupakan namun akhirnya hidup kembali dari tulisan salah satu sahabat saya, Teguh S. Pambudi yang bahkan saya menyebutnya sebagai kamus berjalan untuk hidup saya” ungkap Iwan Sunito
“Seperti mengalami sebuah flash back di layar lebar atas semua peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan saya dan Denpasar, Bali merupakan lokasi historis dimana saya mendapatkan titik balik dalam kehidupan saya, dan itulah sebabnya mengapa saya memilih Bali sebagai lokasi peluncuran buku Without Borders,” tambah Iwan.
Buku “Without Borders” terdiri dari 15 bab yang dibagi menjadi beberapa fase perjalanan hidup Iwan Sunito yang dimulai dari titik awal hingga detik ini dan akan tersedia di semua gerai buku terkemuka di Indonesia mulai bulan Desember 2016 dan juga tersedia secara daring di Scoop dan Amazon. [ma]

Tags: