Bojonegoro, Bhirawa
Dari tiga wilayah yakni Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang masuk dalam daerah kerja Bulog III Bojonegoro, sejauh ini baru mampu menyerap 7.000 ton beras. Jumlah tersebut masih jauh dari target tahun 2015 yang di bebankan oleh pemerintah yakni sebesar 98.000 ton setara beras.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro, Efdal MS saat dikonfirmasi Bhirawa Rabu (22/4) mengatakan, panen tanaman padi musim hujan ditiga kabupaten yang masuk wilayah kerjanya saat ini sudah mendekati selesai. Tapi, masih banyak beras yang menumpuk di penggilingan padi.
“ Kita mampu menyerap sekitar 7.000 ton setara beras dalam pengadaan di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, dari target pengadaan tahun ini sebanyak 98.000 ton setara beras,” jelasnya.
Menurutnya, perolehan pengadaan yang baru sekitar 7.000 ton setara beras tersebut masih minim, dibandingkan dalam pengadaan periode yang sama di tahun 2013 lalu. Hal itu di karenakan faktor masih minimnya perolehan pengadaan, karena panen tanaman padi agak mundur.
“ Banyak pedagang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, juga ikut melakukan pembelian gabah dan beras di wilayah kerjanya. Jadi itu merupakan salah satu faktor pengadaan kita mengalami penurunan jika di banding tahun sebelumnya,” tegasnya.
Meskipun demikian, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan perolehan pengadaan. Dimana salah satunya melalui 44 mitra kerjanya, diantaranya, gabungan kelompok tani (gapoktan) di tiga kabupaten saat ini sudah menjalin kontrak sebesar 10.000 ton setara beras.
“ Kita juga menerjunkan Satgas Bulog Subdivre III untuk melakukan pembelian gabah dan beras. Untuk sementara ini rata-rata sekitar 750 ton setara beras per harinya yang masuk,” imbuhnya. [bas]