Bulog Sub Divre Probolinggo Lepas Beras Cadangan Operasi Pasar

Kepala DKUPP Gatot Wahyudi lepas beras cadangan Bulog untuk OP.

Probolinggo, Bhirawa
Sesuai instruksi Kementrian Perdagangan, Bulog Sub Divre Probolinggo lepas operasi pasar cadangan beras pemerintah(OPCBP). Kepala DKUPP Gatot Wahyudi, wakil kepala bulog sub divre Probolinggo serta satgas pangan polresta dan kodim ikut menyaksikan pelepasan OPCB itu di gudang bulog Kelurahan Sukoharjo.
Waka bulog Agung Rohman, Rabu (10/1) mengatakan, jika operasi pasar kali ini sasarannya yaitu para distributor, mitra bulog dan para pedagang pasar. “Tujuannya untuk stabilisasi harga pasar. Penyerapannya untuk beras medium, sebelum disalurkan sudah kita refresh dulu. Kerja sama dengan penggilingan beras sehingga menjadi beras medium yang siap dipasarkan,” ujar dia.
Untuk harga eceran tertinggi ketentuan pemerintah beras medium sebesar Rp. 9.450/kg. Pelaksanaan operasi pasar ini mampu menekan harga beras di kisaran Rp.9.000/kg. Sementara stok yang tersedia diperkirakan masih mencukupi kebutuhan hingga 4 bulan mendatang.
Cakupannya meliputi, lanjut dia, Kota dan Kabupaten Probolinggo serta Kabupaten Lumajang. “Kita tidak membatasi permintaan mereka, selama stoknya masih tercukupi. Untuk hari ini saja diperkirakan hingga 100 ton, namun itupun menyesuaikan kebutuhan distributor,” katanya.
Dikatakannya, naiknya harga beras akhir-akhir ini, membuat Perum Bulog bergerak cepat untuk menstabilkan harga di pasaran dengan melakukan operasi pasar (OP). “Seperti yang dilakuan oleh Perum Bulog Subdivre VIII,” jelas dia.
Dalam rangka menjamin ketersediaanya stok bahan pangan beras untuk kebutuhan pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memastikan kebutuhan beras aman dengan meninjau stok beras di gudang Bulog Subdivre VIII Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) Klaseman.
Turut serta dalam kunjungan kerja (kunker) yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto ini diikuti oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Happy dan Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Santoso.
Anung Widiarto mengatakan, kondisi pertanian di Kabupaten Probolinggo yang cenderung tidak serempak dalam pola tanam musim serta tingginya tingkat kegagalan panen yang akhir-akhir ini sering terjadi. “Kami ingin meninjau sejauh mana persiapan di gudang Bulog untuk persiapan stok pangan 4 bulan kedean, mengingat dengan tercukupinya stok bahan pangan maka akan mengurangi kecenderungan terjadinya inflasi pada momentum tersebut, apa lagi sejak Desember kemarin harga beras di pasaran cenderung naik,” tuturnya.
Lebih lanjut Agus mngatakan, kondisi stok beras saat ini adalah sebesar 6.363 ton, dimana kebutuhan setiap bulannya untuk Kabupaten Probolinggo adalah sebanyak 600 ton per bulan. “Dengan stok yang ada ini saja, Insya Allah sudah mencukupi kebutuhan selama 10 bulan ke depan. Kami terus melaksanakan pengadaan beras serta komoditi strategis lainnya seperti tepung, minyak dan gula ke depannya,” ungkanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya inflasi terang Agus, seiring makin beragamnya komoditi yang dimiliki Bulog, maka Bulog telah merilis sebuah program kemitraan bersama masyarakat yang bernama RPK (Rumah Pangan Kita). RPK merupakan kepanjangan tangan Bulog hingga ke konsumen melalui pembelian eceran dengan harga yang sudah ditetapkan.
“Kami telah memiliki 171 peserta RPK yang tersebar di Kabupaten dan Kota Probolinggo. RPK nantinya juga berfungsi sebagai pengawasan harga di pasar, mereka akan melaporkan kepada kami jika ada kenaikan harga yang signifikan,” tambahnya. [wap]

Tags: