BupatiBondowosoRembuk PertanianBersama500Petani

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni menyerahkan bantuan dalam rembuk tani kemarin.

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni menyerahkan bantuan dalam rembuk tani kemarin.

Bondowoso, Bhirawa
Berbagai upaya dilakukan Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni untuk terus meningkatkan produksi pertanian di Bondowoso, dalam rangka mendekati dan menyerap aspirasi para pelaku pertanian di Bondowoso, Bupati menggelar Rembuk tani dan dikemas dalama Abeg Rembeg (Rembuk, Bahasa Madura -red.) Pertanian.
Kegiatan ini menunjukkan keseriusannya dalam rangka mendukung upaya sur plus padi yang dicanangkan Presiden Jokowi pada tahun 2017 mendatang. Langkah tersebut dilakukan dengan mengumpulkan sedikitnya 500 pelaku pertanian yang di dalamnya dilakukan dialog serta dilakukan penyeraran bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan), dengan memilih lokasi di Desa Jumpong Kecamatan Wonosari, kemarin.
Dalam acara tersebut hadir Dandim 0822 Letkol Sudrajat, Kepala Dinas Pertanian H Hindarto SP MSi, Kepala Dishutbun Ir HM. Erfan Ghani, Asisten II Ir Misnadi MSi serta para PPL, Gapoktan, HIPPA, Kelompok Tani serta Kelompok Wanita Tani.
Sebanyak 7 kelompok tani di Kabupaten Bondowoso menerima bantuan berupa 178 unit alat mesin pertanian (alsintan), Benih cabe dan mulsa untuk 115 Ha sawah dan Benih padi 466,040 kg. Bantuan itu secara simbolis diberikan di Lapangan Desa Jumpong Kecamatan Wonosari.
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni mengatakan di bidang pertanian secara keseluruhan baik itu alsintan, bibit atau pupuk sudah bisa ditangani. Namun pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. “Kita punya PR bagaimana buruh tani yang mayoritas punya akses yang lebih luas agar bisa meningkatkan taraf ekonominya. Dan kita akan carikan solusinya,” ujar bupati.
Sebenarnya, sambung bupati, penyelesaian PR tadi sudah dilakukan melalui lintas SKPD. “Meskipun sudah ada upaya penyelesaian, tetapi kita tetap berupaya melakukan terobosan-terobosan,” sambungnya.
Selain itu, bupati berharap dengan adanya bantuan alsintan tersebut dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya. “Dengan mesin-mesin tadi, diharapakan bisa menghemat tenaga, panen bisa lebih cepat sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat. Dan yang lebih penting alatnya jangan dijual,” harap bupati.
Sementara itu dalam sesi dialog yang dipandu oleh H Hindarto selaku Kepala Dinas Pertanian para petani, pelaku usaha tani hingga PPL berkesempatan menyampaikan aspirasinya pada Bupati dengan harapan akan diikuti kebijakan yang berpihak kepada mereka, sehingga bertani akan menjadi pilihan sadar dan menguntungkan.
Menurutnya berdasar pengalaman rembuk tani tahun lalu, banyak keluhan pelaku pertanian yang sudah dituangkan dalam kebijakan, diantaranya adanya asuransi tani, yaitu jika petani mengalami gagal panen akibat musibah hama dan semacamnya maka akan mendapat hak sesuai aturan yang ada. “Dialog ini sangat penting untuk menyerap aspirasi petani dan menjadi kebijakan Pemkab Bondowoso,” katanya.
Sementara itu salah satu PPL, berharap agar Bupati menyediakan sedikitnya 1 Hektar lahan untuk setiap BPP, karena dengan begitu akan menjadi area percontohan pada petani yang saat ini masih suka meniru jika ada petani yang sukses.
Menanggapi bernagai keluhan dan masukan tersebut Bupati mengaku akan memasukkan usulan tersebut pada APBD atau jika tidak mampu akan diteruskan pada pemerintah Pusat. “Saya tentu akan membawa masukan ini untuk menjadi kebijakan, karena saat ini Bondowoso sudah sangat dikenal di tingkat nasional atas segala prestasi yang diperoleh baik oleh PPL, Petani, HIPPA dan lainnya,” pungkasnya. [har]

Tags: