Bupati MKP Mutasi 38 Pejabat Mojokerto

Bupati Mojokerto MKP (kanan) memberikan ucapan kepada salah seorang pejabat usai dilantik. [kariyadi/bhirawa]

Bupati Mojokerto MKP (kanan) memberikan ucapan kepada salah seorang pejabat usai dilantik. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Meski harus fokus pada pencalonannya untuk maju lagi sebagai calon Bupati Mojokerto, tapi Mustofa Kamal Pasa (MKP) masih saja sempat menggelar mutasi pejabat.  Sebanyak 38 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Mojokerto dimutasi dari posisinya.
Ke 38 PNS yang terdiri atas pejabat eselon II, III dan IV itu diambil sumpahnya oleh Bupati MKP di Ruang Satya Bina Karya (SBK) Pemkab Mojokerto akhir pekan lalu. Mereka terdiri atas lima pejabat eselon II, 19 pejabat eselon III dan 14 pejabat eselon IV.
Yang mengejutkan, dalam mutasi kali ini yakni pergeseran pejabat eselon Noerhono. Sebelumnya Noerhono menuduki jabatan basah yakni sebagai Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) digeser menjadi Inspektur. Selama ini Noerhono yang alumnus STPDN ini dikenal sebagai pejabat yang sangat dekat dengan Bupati MKP. ”Tak ada jabatan basah atau stategis, semuanya sama saja. Mutasi ini sebagai penyegaran dan hal yang biasa dalam sebuah organisasi,” terang Bupati MKP terkait digesernya Noerhono.
Jabatan, Kepala BPTPM diisi Bambang Wahyuadi yang sebelumnya Kepala Dinas Koperasi. Sedangkan Bambang Purwanto yang semula menjabat inspektur bergeser menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggantikan H Mustain. Kekosongan di Kadin Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan menengah diisi Agus Anas yang sebelumnya Asisten II, sedangkan kursi Asisten II diisi H Mustain mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
MKP menambahkan, mutasi dan rotasi pejabat di lingkungan Pemkab Mojokerto merupakan bagian dari sistem pembinaan aparatur dan penataan struktur organisasi secara Konsekuensi. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kinerja organisasi sekaligus pelayanan publik yang semakin berkualitasi.
Kepada pejabat yang baru dilantik dijabatan yang baru, MKP berpesan agar mengemban amanah dengan baik kepercayaan yang sudah diberikan. ”Khusus kepada pejabat yang baru dilantik, saya berharap agar dalam melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya, penuh semangat dan senantiasa mengedepankan asas profesionalitas dan bijaksana,” pesan MKP.
Menurut Bupati MKP, mutasi dan promosi dilakukan sebagai upaya pembenahan sistem pelaksanaan pemerintahan, utamanya yang mempunyai wawasan yang luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ia berharap amanat ini merupakan suatu kepercayaan yang harus dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab.
Ditemui terpisah, Noerhono mengatakan sebagai seorang PNS ia siap ditempatkan dimana saja. Baginya semua jabatan adalah pengabdian dan tak mengenal istilah jabatan basah dan kering. ”Dimanapun jabatan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Bagi saya semua itu pengabdian, tidak ada basah ataupun kering,” jawab Noerhono. [kar]

Tags: