Bupati Pamekasan Resmikan Fasilitas Air Bersih Dibangun PT AOI dan PT TSPM

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, didampingi Presiden Direktur PT. Auliance One Indonesia dan PT. Tri Sakti Purwosari Makmur, resmikan fasilitas air bersih.

Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam meresmikan fasilitas air bersih program Corporate social responsibility (CSR) dari PT. Auliance One Indonesia (AOI) dan PT. Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM), mendukung kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan pertanian di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Senin (8/2)

Bantuan CSR, berupa sumur bor dan fasilitas penunjang pengadaan air bersih, diawali peninjauan dan serah terima antara Presiden Direktur PT. AOI, Mr. Maxkel Wilsen dan PT. TSPM, Mr. Phong Wan Tang, dihadapan Ketua DPRD, Forkopimda Pamekasan, Kades Pamoroh.

Bupati Baddrut mengyambut selamat datang Mr. Michel Wellsen dan Mr. Phong Wan Tang, berkenan hadir sekaligus ikut menyaksikan bantuan CSR masyarakat kepada desa Pamoroh, Mudah-mudahan pengeboran air dan tandor air ini memiliki manfaat seluruh masyarakat di desa pamoroh dan tetangganya.

Dijelaskan, ada 87 Desa di kabupaten Pamekasan yang hampir tiap musim kemarau kekuerangan air. Tahun ini berkurang tinggal 83 desa yang belum memiliki ketercukupan air dan belum tersaluri ke rumah-rumah.

“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih setiggi-tingginya dan atas bantuan CSR agar kebutuhan air minum, air mandi dan air untuk pertanian bisa tercukupi. CSR ini sebagian dari kewajiban diatur Pmerintah Indonesia disalurkan ke seluruh elemen masyarakat,” tuturnya

Kalau perusahaan rokok, bantuan dipusatkan di bidang pertanian. Perbankkan untuk pertumbuhan ekonomi. Yang keseluruhan itu untuk kebutuhan masyarakat karenanya dari 83 desa. Di tahun depan akan terus berkurang ada progres positif yang terus bisa maju.

Progres positif yang tidak bisa disaluran air. Menurut Bupati mudah-mudahan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sudah semakin baik. Di Pamekasan komoditas Tembakau sebagian usaha utama disektor pertanian, disamping Padi, jagung dan polowijo lainnya.

Menurutnya, beberapa PMA di Indonesia memberi CSR, namun juga bisa mengedukasi, membimbing, membina dan bekerjasama dengan masyarakat. Kendala sektor pertanian ada 3 (tiga). Yakni pupuk, bibit dan pengelolahan tanah.

“Biaya produksi ini sering menjadi beban utama bagi petani, ditambah lagi. Setelah itu harga tidak menguntungan. Tembakau di Pamekasan bisa mendorong kemakmuran, agar tidak dibeli murah, dibeli pantas. Biar para petani diberi semangat yang bagus,” ucapnya.

Maka itu, disektor hulunya kita (Pemerintah) ikut mendorong. Disektor hilir (Penjualan) ikut semakin baik. Syukur, saya hadir dipembelian tembakau di PT. Aulince, bekerjasama beberapa Mitra merasa diuntungkan. Alhamdulillah, keutungan terus bertambah.

Hulunya, semoga petani memiliki semangat menanam Tembakau. Bisa semakin menguatkan produksi hasil tembakau kita. Kalau petani kita mogok maka hilirnya rokok kita akan kehilangan stok.

Bupati Baddrut menyatakan, pemerintah akan terus memperjuangkan kesejahteraan petani dan memfasilitasi serta memperjuangan model kerjasama yang lebih strategis dengan pihak yang lain.

“Insallah, pemerintah Pameksan di masa pandemi. Ekonomi kita secara nasional min 0,27 persen. Diharapkan ada sektor lain yang bisa digarap. Dimikro, sektor petanian akan kita dorong secara maksimal. Pemerintah bersama semua pihak terwujud dengan baik, mensejahterakan, menetramkan serta membuat seluruh elemen masyarakat bahagia. [din.adv]

Tags: