Bupati Tulungagung Terima Satya Lencana Pertanian

Bupati Syahri Mulyo menerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan yang disematkan langsung Presiden Joko Widodo pada Penas KTNA 2017 di Banda Aceh, Sabtu (6/5).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE MSi, Sabtu (6/5), menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan. Penghargaan ini  diberikan dan disematkan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Bupati Syahri Mulyo saat Peringatan Pekan Nasional ( Penas ) Kontak Tani Nelayan Andalan ( KTNA ) 2017  yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh.
Bupati Syahri Mulyo sangat berterima kasih pada masyarakat, utamanya petani dan peternak di kabupaten setempat yang telah berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan pertanian, sehingga mendapat penghargaan tersebut. “Terima kasih. Berkat dukungan semuanya sehingga bisa seperti ini,” katanya.
Sejak tahun 2013 sampai 2017, Kabupaten Tulungagung tercatat selalu mengalami surplus pangan. Tidak hanya komoditas beras yang mengalami surplus, tetapi juga jagung, ikan, daging ,telur, gula, dan susu. Karenanya kemudian Presiden Joko Widodo menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan pada Bupati Syahri Mulyo.
Menurut bupati yang mantan anggota DPRD Jatim ini, kendati terjadi keterbatasan lahan di Kabupaten Tulungagung, namun petani mampu memaksimalkan hasil. Bahkan mampu menjadi penyangga dan lumbung pangan di Jatim.
Produksi padi Kabupaten Tulungagung dalam dua tahun terakhir tercatat mencapai 173.000 ton dan 200.706 ton. Sementara angka konsumsi masyarakat Tulungagung hanya sebanyak 99.000 ton. “Surplus beras Tulungagung ini yang memasok beras hingga keluar pulau, termasuk ke Papua”, beber Bupati Syahri Mulyo.
Produksi jagung di Tulungagung juga terus mengalami peningkatan. Dalam empat tahun terakhir ada tren kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 produksi jagung mencapai 244.545 ton dan tahun 2016 menjadi 261.732 ton.
Untuk menjaga dan mewujudkan surplus beras setiap tahun, Pemkab Tulungagung terus mempertahankan beberapa program yang nyata-nyata mampu mendorong optimalisasi lahan pertanian. Di antaranya, pengadaan pompanisasi, pembuatan sumur pengairan, perbaikan jaringan irigasi, perbaikan jalan usaha tani, dan bantuan alat serta mesin pertanian untuk petani di Tulungagung.
Kini kelompok tani di Kabupaten Tulungagung mayoritas sudah memiliki hand tractor serta alat mesin panen. Keberadaan alat mekanis ini bisa mengurangi ongkos produksi dan menghemat biaya.
Selain itu, dalam mempertahankan Tulungagung tetap surplus produksi beras dan gabah, Pemkab Tulungagung juga telah menjalankan program perlindungan lahan pertanian seperti yang tertuang di Perda No 18 Tahun 2012 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Sementara itu, untuk produksi daging, dalam dua tahun terakhir di Kabupaten Tulungagung juga mengalami kenaikan.  Tahun 2015 produksi daging mencapai 19.060 ton dan pada tahun 2016 naik menjadi 19.909 ton.
Sedang produksi telur asal Kabupaten Tulungagung telah menjadi barometer harga telur nasional. Surplus telur ini banyak dipasok keluar daerah. Produksi telur tahun 2015 mencapai 48.569  ton dan tahun 2016 naik menjadi 48.815 ton.
Kabupaten Tulungagung dalam dua tahun terakhir juga mengalami surplus susu. Produksi susu tahun 2015 mencapai 51.890 liter dan tahun 2016 meningkat menjadi 52.627 liter. Sementara produksi ikan mengalami peningkatan pula. Tahun 2015 sudah mencapai 36.606 ton dan tahun 2016 menjadi 39.482 ton. Termasuk produksi gula yang mengalami kenaikan pula.
Luas lahan sawah di kabupaten Tulungagung yang telah mendapatkan irigasi teknis mencapai 19.701 hektare. Sedang yang setengah teknis sudah 3.325 hektare, sederhana 1.933 hektar, irigasi desa 364 hektare dan sawah tadah hujan seluas 1.878 hektare. [wed/adv]

Tags: