Burung Rajawali Warnai Festival Bengawan Bojonegoro

salah satu peserta dari Bank Jatim  meriahkan festival bengawan Bojonegoro

salah satu peserta dari Bank Jatim meriahkan festival bengawan Bojonegoro

Bojonegoro, Bhirawa
Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro menggelar parade Festival Perahu Hias pada Minggu (20/9) kemarin di Bendung Gerak, Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Festival perahu hias ini termasuk dalam rangkaian semarak Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 338.
Parade Perahu hias ini digelar sepanjang 10 km menyusuri Sungai Bengawan Solo yang terpanjang di Pulau Jawa dengan melibatkan 38 peserta. Festival Bengawan Bojonegoro 2015 mengusung tema sebagai momentum kebangkitan wisata di Kota Ledre sebutan Bojonegoro untuk wisatawan manca negara.
Dalam festival bengawan ini Bank Jatim Cabang Bojonegoro tak mau kentinggalan juga ikut meriahkan festival tersebut dengan perahu hias berlambang kepala burung rajawali dan sayap warna merah, sesuai logo bang jatim. Tak hanya itu juga diikuti dari perpustakaan Darah Bojonegoro dan pelaku usaha serta masyarakat sekitar Bengawan solo juga ikut meriahkan ferstival tersebut.
Wahyu Subakdiono, Ketua Pokja Kebudayaan Bojonegoro mengatakan, Festival Bengawan Bojonegoro 2015 mengusung momentum kebangkitan wisata di Kota Ledre sebutan Bojonegoro. ” Bojonegoro mempunyai daya jual yang tinggi, tinggal bagaimana menyatukan seluruh elemen yang ada,” kata Wahyu Subakdiono, saat ditemui dilokasi.
Menurutnya, salah satu konsep dasar yang diterapkan adalah mengenai simbiosis mutualisme antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Dimana ketiganya dapat bersinergi untuk kebangkitan sektor wisata di Bojonegoro.
Ia menyebutkan, contoh nyata dalam gelaran Festival Bengawan Bojonegoro kali ini, yakni berkaitan sistem kemitraan yang diterapkan.  ” Sistemnya adalah bagaimana mitra, baik pemerintah ataupun swasta dapat memberi manfaat pada masyarakat. Dan begitu pula sebaliknya, masyarakat mempunyai daya jual sesuai yang dibutuhkan mitranya,” jelas wahyu.
Dalam pagelaran Parade Perahu Hias misalnya, pemerintah dan pelaku usaha dapat mensosialisasikan programnya dengan cara bermitra dengan masyarakat pemilik perahu. ” Jadi benefit utamanya diperoleh untuk mitra dan masyarakat. Kalau kepanitiaan boleh jadi pihak terakhir,”  ujarnya
Selanjutnya, katanya, parade Festival Bengawan dengan naik perahu, dengan dikawal perahu tim SAR, menyusuri Bengawan Solo dari Bendung Gerak sampai di Taman Bengawan Solo (TBS) di Utara Pasar Kota.
Ia mengharapkan Festival Bengawan yang akan menjadi agenda tahunan untuk memperingati HUT kabupaten setempat akan mampu menarik wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
” Festival Bengawan yang digelar tahun ini mampu menarik ribuan masyarakat lokal dan luar daerah yang datang menyaksikan berbagai kegiatan seni dan budaya,” paparnya. [bas]

Tags: