Butuh BUMN Kuat untuk Bersaing di MEA

Dr Ichsanudin Noorsy

Dr Ichsanudin Noorsy

Jakarta, Bhirawa Rencana pemerintah untuk “satu harga BBM” di seluruh pelosok Indone sia, ditengarahi akan banyak hambat an dan butuh waktu lama. Seperti Papua, disana selain transportasi belum memadai, juga infrastruktur distribusi BBM belum ada. Diperlukan investasi dengan dana cukup besar, sementara dana pemerintah saat ini tipis. Maka kehadiran investor bermo dal besar dipastikan akan masuk Papua. “Jika infrastruktur distribusi BBM saja mesti ditangani investor asing, lalu apa yang harus ditangani anak negeri. Maka sudah selayaknya BUMN kita bisa mengambil oper pembangu nan infrastruktur distribusi BBM ini. BUMN kita sudah saatnya bangkit dan mampu mengambil oper kegiatan investor asing. Maka revisi UU BUMN dan PMN harus menghasilkan UU yang memperkuat BUMN untuk bisa berperan besar dalam perekonomian nasional,” papar pakar ekonomi politik Dr Ichsanudin Noorsy dalam forum legislasi tentang RUU BUMN dan PMN di pressroom, kemarin (25/10). Hadir Wakil Ketua Komisi VI Moh. Hikal(Gerindra). Noorsy lebih jauh, BUMN Indonesia harus jadi sektor strategis untuk memenuhi hajad hidup orang banyak, sesuai amanah UUD 45. BUMN harus berperan efektif dan mampu mengha dapi krisis, juga harus mampu stabil kan harga-harga.Maka revisi UU BUMN harus diarahkan pada penguatan bukan mengkerdilkan. Dengan BUMN yang kuat, Indonesia bisa bersaing di arena global. “Peran efektif BUMN Malaysia, Singapura, Thailand, Rusia mampu mengentas negaranya dari krisis ekonomi. Memasuki pasar bebas ASEAN atau MEA, begitulah seharus nya BUMN kita,” cetus Noorsy. Dia melihat, pertarungan ekonomi global akan menyasar Indonesia dengan target sebagai pasar. Puncak nya bisa dilihat bagaimana China melawan Amerika dalam perebutan ekonomi global. Di Indonesia perebu tan sudah nampak dibidang transpor tasi massal (MRT), Kereta Api Cepat. Ironisnya bukan hanya tehnologi yang kita impor, justru tehnisi dan pekerja dibawa dari negara asal investor. Rakyat Indonesia hanya jadi penonton M Hikal sependapat dngan Noorsy, bahwa Indonesia kini diperebutkan jadi pasar global. Menghadapi hal ini revisiĀ  UU BUMN harus segera diram pungkan untuk memperkuat agar mampu terjun dipasar global. BUMN harus jadi sektor strategis agar bisa memenuhi hajad hidup orang banyak. “Jika gagal memperkuat BUMN, berarti kita tidak akan mampu bersaing di pasar global. Kita juga akan terlibas di pasar ASEAN,” ujar M Hikal. [ira]

Rate this article!
Tags: