Cakupan Vaksin Covid-19 Kurang, Kabupaten Jember masih Level 3

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jember dr.Lilik Lailatul bersama Tim Satgas Covid Kabupaten saat realese perkembangan Covid-19, Senin (1/11).

Jember, Bhirawa
Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Jember terus menunjukkan penurunan hingga ke level 1, meskipun pemerintah masih menyatakan Kabupaten Jember masuk level 3. Hal ini disebabkan cakupan vaksinasi Covid-19 di wilayah ini masih kurang.

” Penentuan Indikator level ini ada 8 indikator,salah satunya cakupan vaksinasi. Di Jember dosis pertama cakupan vaksinnya di bawah 50 persen yakni 44,18 persen, sedang lansia baru 23 persen dari 40 persen dari target untuk mencapai level 2. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat cakupan vaksinasi 50 persen bisa tercapai termasuk vaksinasi untuk lansia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jember dr. Lilik Lailatul, Senin, (1/11).

Sedang Transmisinya, Jember sudah layak naik hingga ke Level 1. Karena dari kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif 5 orang dalam seminggu per 100.000 jumlah penduduk

“Rawat inap kurang dari 5 orang per 100.000 perminggu, dan kasus kematian kurang dari 5 orang per minggu per 100.000 jumlah penduduk. Artinya sudah memadai untuk masuk ke level 1,” ungkapnya.

Untuk Respon 3 T (Tracing, Testing dan Treatment) menunjukan prosentase yang cukup bagus. “Untuk Tracing sudah 1 banding 17 dan melebihi ketentuan 1 banding 15 dan ini sudah memadai. Untuk testing kurang dari 5 persen dari kasus yang diperiksa, sedang dari ketersediaan tepat tidur untuk pasien Covid-19 hanya 1,75 persen,” ungkap dr. Lilik yang didampingi Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Jember.

Oleh sebab itu, Lilik mengaku heran sumbernya dari mana pemberitaan di media sosial, kalau kabupaten Jember masuk dalam 20 Kabupaten yang kasus Covid nya tinggi.

” Saya nggak tau sumbernya itu dari mana. Yang jelas pemberitaan ini menjadi semangat kita untuk terus melakukan vaksinasi, untuk mencapai sebaran vaksinasi di Jember. Saya berharap teman-teman media juga ikut membantu menyebarkan informasi ini,” pungkas dr. Lilik kemarin.(efi)

Tags: