Calon Rektor Unair Mengerucut ke Tiga Nama

Ketua Senat Unair (kiri) Prof dr Moch Amin Sp P( K) dan Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor Unair Prof Soetjipto saat memberikan penjelasan ke media, Senin (27/4).

Ketua Senat Unair (kiri) Prof dr Moch Amin Sp P( K) dan Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor Unair Prof Soetjipto saat memberikan penjelasan ke media, Senin (27/4).

Surabaya, Bhirawa
Tiga kandidat rektor Universitas Airlangga (Unair) akhirnya terpilih. Ketiganya berhasil melewati uji kelayakan dan kepatutan dan berhasil menyingkirkan 12 bakal calon rektor lainnya (sebelumnya ada 15 calon).
Para kandidat rektor yang terpilih itu ialah Prof Dr Moh Nasih SE, MT Ak yang saat ini menjabat Wakil Rektor II Unair sekaligus guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Calon kedua ialah Dekan Fakultas Farmasi  Dr Umi Athiyah, serta Wakil Dekan II Fakultas kedokteran Prof dr Djoko Santoso sebagai kandidat ketiga. Tiga nama hasil pilihan senat ini selanjutnya akan diserahkan ke Majelis Wali Amanah (MWA) untuk kembali mengikuti tahapan Pilrek yakni debat publik di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
“Dengan siaran langsung, calon rektor diharapkan bisa menunjukkan kemampuan dan kapabilitasnya tidak hanya di hadapan masyarakat kampus melainkan juga bisa diketahui secara langsung oleh masyarakat Indonesia,” kata Ketua Senat UA Prof Dr dr Muhammad Amin SpP(K) dalam konferensi pers di Media Center Kantor Manajemen Unair, Senin (27/4).
Menurut Amin, proses pemilihan rektor saat ini sudah memasuki tahap pemilihan di tingkat Majelis Wali Amanah, yaitu sebuah lembaga yang disusun oleh Menteri Pendidikan. Itu artinya, hasil penilaian dalam uji kelayakan sebelumnya di hadapan 41 senat akademik dan masyarakat kampus tidak masuk dalam penilaian selanjutnya.  “Tiga calon rektor ini mulai dari nol lagi. Mereka (calon rektor,red) harus melakukan strategi ulang untuk menarik Majelis Wali Amanah,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik Rumah Sakit UA tersebut.
Menurutnya, ada beberapa hal yang akan dinilai oleh MWA. Di antaranya, sistematika penyampaian visi misi oleh calon rektor, gaya kepemimpinan, track record, strategi untuk mengembangkan UA dan lainnya.
Dalam keputusan Kemendikbud RI No 202/MPK.A4/KP/2012  Majelis Wali Amanah sendiri terdiri dari 21 orang yang terdiri dari Menteri Perguruan Tinggi Riset dan Teknologi M Nasir. Enam anggota senat yaitu Prof Amin Alamsyah, Prof Sri Hajati, Prof Fendy Suhariadi, Prof Noor Cholis Zaini, Prof Moh Sumedi dan Prof Moch Amin.
Sedangkan nama MWA yang merupakan wakil dari masyarakat Indonesia adalah Prof M Nuh, Prof Hatta Ali, Choirul Tanjung, Sudi Silalahi, Prof Dikman Ansar, Triyono Wibowo dan lainnya. Perwakilan mahasiswa yakni Presiden BEM UA.
“Dalam penilaiannya nanti moderatornya langsung Prof Choirul Tanjung (pemilik Trans Corp), karena beliau kebetulan juga anggota Majelis Wali Amanah,” ujarnya.
Setelah debat ini, Majelis Wali Amanah akan menentukan siapa Rektor Unair selanjutnya. ” Persentase penilaian 35 persen dari Kemenristek sisanya 65 persen dari anggota WMA. Rektor sudah terpilih sebelum  15 Juni karena rektor incumbent memang akan habis masa jabatannya pada 15 Juni. Sehingga pada 16 Juni langsung pelantikan rektor masa jabatan 2015 – 2020,” jelasnya.
Sementara Ketua Panitia Seleksi  Calon Rektor  Unair Prof Soetjipto menambahkan sebelum masuk ke tahap pemilihan di MWA, senat universitas juga telah melakukan proses penjaringan yang menghasilkan 15 nama calon. Proses tersebut dilakukan dari mulai sosialisasi, pendaftaran hingga uji kelayakan di hadapan masyarakat kampus. “Dari 15 nama telah dilakukan proses pemilihan di tingkat senat universitas dan memunculkan tiga nama dengan proses yang sangat demokratis dan terbuka,” tandasnya. [tam]

Tags: