Camat di Lumajang Desak Ormas Tambang Satu Pintu

Kasus PertambanganLumajang, Bhirawa
Konflik pertambangan pasir lumajang yang kian memanas pasca aksi teror terhadap Abdul Hamid salah satu petani penolak pertambangan yang rumahnya dirusak oleh Iwan, salah seorang kerabat dekat dari salah satu tersangka pertambangan yang saat ini mendekam di Polda Jatim.
Kasus memanasnya situasi di Desa selok awar-awar kecamatan Pasirian menurut Camat pasirian Patria DH bahwa pihaknya berencana mengusulkan kepada semua ormas dan LSM atau pun yang bersifat perorangan untuk permisi terlebih dahulu kepada pemerintah kabupaten Lumajang agar dapat terdeteksi kegiatannya.
Demikian disampaikan oleh Camat yang baru menjabat enam hari yang kemudian terjadi kasus teror tersebut. “Ada beberapa informasi yang didapat dari muspika di sana ada rapat, ada kumpulan kemudian katanya ada orang luar daerah datang,” ujarnya.
Menurutnya pasca kejadian tragedi berdarah pertambangan yang menewaskan Salim kancil dan melukai Tosan, banyak aktivis, ormas serta organisasi yang masuk tanpa melalui Pemkab Lumajang. Untuk itu Patria ketika ditemui di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat rencananya akan mengusulkan penanganan kasus pertambangan harus satu pintu.
“LSM atau yang mengatas namakan bendera apa saja boleh masuk, sehingga kita untuk memantau itu juga mengalami kesulitan, kemudian apakah niat mereka kesana itu juga ingin memperbaiki selok awar-awar lebih baik, kalau ada satu saja niatnya tidak baik, memperkeruh keadaan itu yang harus ketahui,” jelasnya. [mb10]

Tags: