Cap Go Meh Eng An Kion Sedikan 3000 Porsi Lontong Gratis

lontong Cap Gomeh yang disiapkan oleh Klenteng Eng An Kiong untuk seluruh masyarakat yang hadir,

Kota Malang, Bhirawa
3000 ribu porsi lontong sayur dibagikan secara gratis dalam peringatan Cap Go Meh yang digelar di Klenteng Eng An Kiong Malang, Selasa 19/2 kemarin.
Tidak hanya warga Tionghoa, namun ribuan warga Malang dari berbagai suku dan agama ikut berbaur menikmati lontong yang dipadukan dengan sayur rebung, telur, dan ayam tersebut.
Bunso Anton Triono,
Humas Klenteng Eng An Kiong Malang, kepada wartawan mengutarakan, ribuan porsi lontong Cap Go Meh ini sengaja disiapkan bagi smua warga yang ikut merasakan lontong sayur yang disiapkan oleh pihak klenteng.
“Kita siapkan untuk semua orang bisa menikmati, tidak pandang suku, ras, dan agama,”tutur Bunsu Anton.
Menurut Bunsu Anton, perayaan Cap Go Meh dilakukan umat Konghucu pada 15 hari setelah perayaan Imlek. Bagi-bagi lontong Cap Go Meh ini sebagai bentuk rasa syukur datangnya musim semi di muka bumi.
“Perayaan makan bersama ini bentuk kebersamaan kita. Berbahagialah kita sebagai bangsa Indonesia dengan beragam suku bangsa, semua bisa ikut merasakan maka lontong,”imbuhnya.
Lontong dalam perayaan Cap Go Meh ternyata memiliki makna tersendiri. Lontong yang berbahan dasar beras adalah makanan pokok orang Indonesia. Sementara lontong adalah nasi yang tidak bisa tercerai berai dari butir ke butir.
“Lontong merupakan satu kumpulan beras yang erat dan bisa dibawa kemana-mana karena terbungkus daun pisang,” kata Bunsu Anton.
Lontong ini wujud persatuan kita sebagai warga Indonesia yang beragam. Sebenarnya di Cina tidak ada perayaan Imlek dengan makan lontong bersama, ini hanya ada di Indonesia.
Perayaan lontong Cap Gomeh ini, sambung Bunsu Anton, hampir serupa dengan lebaran ketupat yang dirayakan oleh umat muslim setelah Hari Raya Idul Fitri.
“Budayanya hampir mirip, jika umat muslim merayakan dengan ketupat, kami dengan lontong,” tandasnya.
Selain bagi-bagi lontong Cap Go Meh, warga Konghucu di Malang juga akan melaksanakan ibadah di klenteng sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
“Makan bersama ini sejak pagi hingga malam nanti, sedangkan sore hari kami doa bersama,” ujar Bunsu.
Sementara itu, Sundari salah seorang warga Malang, mengaku senang bisa ikut menikmati lontong Cap Go Meh. Wanita berhijab ini sengaja datang ke Klenteng Eng An Kiong Malang untuk ikut berbaur bersama warga lainnya menikmati menu lontong tersebut. Bagi Sundari, merasakan lontong Cap Go Meh hampir mirip dengan perayaan lebaran ketupat.
“Senang bisa makan lontong Cap Go Meh bersama-sama. Rasa masakannya enak, bisa makan bersama dengan warga dari agama lain,” tuturnya. [mut]
teks: Inilah lontong Cap Gomeh yang disiapkan oleh Klenteng Eng An Kiong untuk seluruh masyarakat yang hadir. [mut]

Tags: