Cawali Tak Kunjung Diumumkan, Sekjen PDIP Bantah Tarik-Menarik dengan Risma

Surabaya, Bhirawa
Tak kunjung diumumkannya Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya memunculkan banyak spekulasi. Salah satunya munculnya isu jika ada tarik-menarik ditingkat DPP PDI Perjuangan, khususnya antara Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Namun isu tersebut langsung dibantah Hasto, saat melakukan Konsolidasi Organisasi Internal Partai, di Kantor DPD PDI Perjuangan, Minggu (30/8/2020).

Menurutnya, saat ini antara dirinya dengan Risma sedang digambarkan media sedang melakukan upaya tarik tambang, soal Cawali-Cawawali Surabaya. “Ada media tertentu yang menggambarkan kami sedang ada drama tarik-menarik. Memang ada media yang jago membuat drama-drama itu. Saya tidak tahu informasinya dari mana. Karena tidak ada wawancara,” ujarnya.

Hasto menegaskan, dalam tubuh PDI Perjuangan tidak ada tarik-menarik. Yang ada adalah upaya menarik dengan sekuat-kuatnya untuk kesejahteraan rakyat. 

“Saya tegaskan lagi. Kami tidak sedang membuat drama politik. Tapi kami berupaya bagaimana membangun wajah politik Indonesia. Kami itu sudah kokoh. Karena kami punya ideologo yang kuat. Dan itu sudah terbukti sejak zaman Orde Baru, 10 tahun menjadi oposisi,” tegasnya.

Diakui Hasto, memang ada daerah yang mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Salah satu daerah itu adalah Surabaya yang dinilai sangat strategis.

Selama hampir 10 tahun Risma memimpin Kota Pahlawan, Surabaya menjadi kota yang sangat indah. Banyak penghargaan yang telah diterima. Tidak hanya tingkat nasional, tapi juga internasional.

“Ibu Ketua Umum (DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, red) benar-benar memberikan pertimbangan yang sangat matang untuk memilih Cawali Surabaya. Oleh karena itu kami diminta Ibu Ketua Umum untuk datang ke Surabaya untuk melakukan konsolidasi,” jelas Hasto.

PDI Perjuangan, lanjut Hasto, tidak ingin ada pengusaha hitam yang menjadi investor di Surabaya, sehingga bisa merusak tata kota yang saat ini sudah sangat indah. “Bu Ketua Umum ingin Surabaya dipimpin oleh orang yang berintegritas. Dan jika sudah ditetapkan, semua kader harus loyal dan patih terhadap keputusan partai,” tandasnya (iib)

Tags: