CCAI Edukasi 80 Siswa SD tentang Daur Ulang Sampah Organik

Para peserta workshop Daur Ulang Sampah SDN 01 Kepulungan.

Surabaya, Bhirawa
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Bekerja sama dengan Komunitas Nol Sampah Surabaya, menggelar workshop daur ulang sampah di Jatim, salah satunya dengan melatih keterampilan sebanyak 80 murid SDN 1 Kepulungan untuk mendaur ulang sampah organik dan kertas.
Corporate Affairs Executive CCAI, Fatimah Zahra saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (4/12) kemarin mengungkapkan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kesadaran para peserta untuk mengelola sampah dengan tepat. “Untuk pelatihan kali ini, Kami memilih tema pengolahan kompos dan daur ulang kertas, karena ke dua jenis sampah tersebut merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan di lingkungan Sekolah,” jelasnya.
Zahra menambahkan seperti di ketahui, banyak sampah kertas yang ditimbulkan dari proses belajar mengajar. Tumpukan sampah kertas ini jika didaur ulang tentunya akan sangat bermanfaat serta mengurangi dampak buruk kelingkungan.
Sementara itu materi-materi yang diberikan ke siswa saat workshop, meliputi: pembuatan pestisi dan abati, pupuk cair, kompos dan daur ulang kertas. Sedangkan sesi pelatihan diawali dengan pemaparan materi tentang jenis sampah, cara mengelola, serta bahaya yang mengancam jika sampah tidak terkelola dengan baik.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk cair cukup mudah didapat disekitar lingkungan, yaitu sampah kulit buah atau organik lainnya, air tebu dan air. Pembuatan pupuk cair tersebut dapat dilakukan dengan mencampurkan air tebu, sampah organik dan air, dengan perbandingan 1:3:7.
Selanjutnya campuran bahan-bahan tersebut lalu ditutup rapat sehingga kedap udara menggunakan plastik dan disimpan untuk proses fermentasi selama 21 hari. Setelah itu, pupuk cair dapat langsung digunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di perkarangan sekolah.
Bahkan pelatihan berjalan semakin seru ketika peserta ditunjukkan tentang cara mendaur ulang sampah kertas. Proses pembuatan daur ulang kertas tidak memerlukan alat atau bahan yang rumit, cukup menggunakan sampah kertas, gunting, air, blender, ember dan saringan.
Kertas yang telah dicacah menjadi potongan kecil direndam selama beberapa jam, kemudian diblender menjadi bubur kertas. Hasil bubur kertas tersebut dicampur dengan air dan disaring dengan cetakan kertas. Setelah itu, adonan dijemur hingga kering dan menjadi kertas daur ulang.
“CCAI terus berkomitmen untuk menciptakan dampak positif khususnya di sekitar area operasional di 8 pabrik kami di Indonesia. Di Jawa Tengah, CCAI mempunyai area konservasi penanaman pohon yang dinamakan Coca-Cola Forest. Sementara itu, di area Bali CCAI turut menjaga kelestarian dan keindahan pantai-pantai di Bali melalui program yang dinamakan Bali Beach Clean Up,” terangnya.
Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, CCAI terus menerus berupaya untuk berkontribusi nyata untuk menjalankan bisnis yang bertanggungjawab. Dalam kesempatan ini CCAI juga mendonasikan sejumlah 12 unit tempat sampah berukuran 120 liter serta 2 unit komposter.
“Kami sangat terbantu dengan program dari CCAI ini. Kebetulan pengelolaan sampah di sekolah kami merupakan salahsatu masalah yang sering dihadapi. Sering sekali tempat sampah yang kami miliki tidak cukup menampung volume sampah di sekolah, sehingga sampah tercecer sembarangan,” ujar Kepala Sekolah SDN Kepulungan 1, Pudjiono. [riq]

Tags: