Jajaran Forkopimda saat melakukan video conference (vidcon) bersama Gubernur, Kapolda, Panglima Kodam Brawijaya bersama Bupati/Walikota dan Forkopimda se-Jawa Timur, Minggu (29/03) lalu di Mapolres Tuban.
Mulai kemarin (30/03), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban memperketat pengawasan kepada orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Tuban, yang datang dari luar kota dan Provinsi, terutama daerah merah (redzone) penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Hal itu disampikan Wabup Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., setelah mengikuti video conference (vidcon) bersama Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Panglima Kodam Brawijaya bersama Bupati/Walikota dan Forkopimda se-Jawa Timur, Minggu (29/03) lalu di Mapolres Tuban, bersama Kapolres Tuban, Kasdim 0811/Tuban dan pimpinan OPD serta pejabat Polres Tuban.
Wabup menerangkan Pemkab Tuban bersinergi dengan Polres dan Kodim akan memperketat pengawasan kepada orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Tuban. Pengawasan tersebut juga melibatkan RT, RW, Pemerintah Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Lebih lanjut, dilakukan pendataan warga Kabupaten Tuban yang datang dari luar kota, terutama redzone dan warga tersebut akan dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). “Mereka akan diedukasi untuk isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jika memang merasa kurang enak badan, warga diminta untuk melapor ke Puskesmas,” kata Wabub.
Wabup yang juga ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengimbau agar masyarakat terus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan rajin mencuci tangan dengan sabun serta physical distancing. Masyarakat diharapkan mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu serta tidak berkegiatan yang mengumpulan orang.
Pencegahan penyebaran Covid-19, juga memerlukan partisipasi dan kesadaran dari semua pihak, pemerintah, aparat dan masyarat. Penyebaran Covid-19 harus bisa dicegah karena dapat menulari lingkungan sekitar. “Pencegahan Covid-19 menjadi tanggung jawab kita semua,” Pungkas Wabub.[hud]
